Rencana pemberlakuan satu arah di sepanjang Jalan Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan Heritage kembali ditolak. Kini bentuk penolakan dirupakan dalam bentuk spanduk yang dipasang di kawasan Kayutangan.
Dari pantauan detikJatim, terlihat spanduk penolakan satu arah bermunculan di sekitar Jalan Semeru, Jalan Arjuno hingga Jalan Basuki Rahmat. Bahkan, coretan penolakan juga terlihat di aspal Jalan Semeru.
"Ojo Diterusno Yo Mas Dishub, Warga Masyarakat Wes Nolak Jalan Satu Arah" isi salah satu spanduk yang ada di sekitar Jalan Semeru, Kota Malang dikutip detikJatim pada Minggu (15/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Batalkan Satu Arah...!!! Kami Warga Kayutangan, Kahuripan, Semeru, Arjuno Menolak Uji Coba Sistem Satu Arah," isi spanduk lain yang ada di kawasan Simpang 4 Rajabali.
![]() |
"Warga Semeru Menolak Satu Arah," isi spanduk penolakan lain di Jalan Semeru, Kota Malang.
Salah satu warga yang ditemui di Jalan Semeru, Irawan mengatakan bahwa penolakan itu dilakukan warga karena berpikiran jika satu arah diterapkan bakal membuat jalan semakin macet. Khususnya di jalan Semeru dan Arjuno.
Pasalnya, di jalan-jalan itu banyak pertokoan yang ramai pengunjung dan bahkan terdapat sekolahan juga. Sedangkan jalan di kawasan tersebut tidak terlalu besar, sehingga ramainya pengunjung membuat kepadatan terjadi.
"Seperti di Jalan Semeru aja tidak ada satu arah sudah macet, apalagi jika akan menjadi jalur alternatif atau pengalihan satu arah, tentu potensi macet akan semakin tinggi," ujarnya saat ditemui awak media, Minggu (15/1).
Selain itu, penerapan satu arah dinilai juga perlu persiapan lebih, utamanya pada sarana dan prasarana penunjang seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan lain-lain.
![]() |
"Jembatan penyeberangan hanya satu dan jauh. Kemudian alasan lain warga menolak karena takutnya satu arah justru meningkatkan kecelakaan Karena satu arah nanti kan kendaraan berkecepatan tinggi," kata Irawan.
Meski mengetahui alasan penolakan warga terhadap pemberlakuan satu arah, dirinya mengaku tidak ikut dalam pemasangan spanduk-spanduk itu. Ia tahu spanduk sudah terpasang sejak 2 hari lalu.
Kendati demikian, dirinya mengaku akan mendukung penerapan satu arah jika hasilnya menguntungkan masyarakat. Dari situ, Irawan berharap penerapan satu arah bisa dilakukan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat setempat.
"Gak masalah jika saling menguntungkan bagi semua pihak. Sebagai warga, kalau penerapan satu arah bisa tidak macet gak masalah. Karena di sini sering macet, apalagi kalau ada event, pasti macet. Warga sini banyak juru parkir dan pedagang," tandasnya.
(dpe/iwd)