Sejumlah warga menolak rencana penerapan arus lalu-lintas satu arah Kayutangan Heritage. Warga tersebut berasal dari wilayah Kayutangan, Oro-Oro Dowo hingga Klojen.
Penolakan itu dilakukan karena belum ada sosialisasi kepada warga terkait rencana satu arah hingga disinyalir penerapannya akan merugikan warga sekitar.
"Pengusaha dan masyarakat di wilayah kami intinya keberatan satu arah," ujar salah satu perwakilan warga, Rahman Wahyudi kepada awak media, Selasa (27/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan, sosialisasi jalan satu arah belum tersampaikan dengan baik ke warga. Warga takut jalur yang ditempuh untuk aktivitas sehari-hari akan semakin jauh nantinya.
"Mereka belum merinci ke kami, jadi ragu. Lalu kayak ibu mau jemput anak sekolah, yang biasanya dekat harus muter jauh, kan itu nambah biaya," kata Rahman.
"Terus pedagang yang biasanya langsung keluar ini ada satu jalur harus gimana muternya? Ke mana?" sambungnya.
Rahman sangat menyayangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang selama ini tidak pernah melibatkan masyarakat sekitar dalam perencanaan satu arah Kayutangan Heritage.
Padahal dalam pelaksanaanya nanti, tentu baik buruknya kebijakan Pemkot Malang akan berimbas pada masyarakat di wilayah itu. Hal itu dianggap sebagai cerminan buruk Pemkot Malang dalam membuat suatu kebijakan.
"Kan di situ ada perkampungan padat penduduk juga kanan kirinya. Terus bakal berdampak sampai ke koridor seperti wilayah Talun itu. Kami nggak diberi paham secara rinci, kami belum dilibatkan," lanjut Rahman.
Dari situ, pihaknya telah meminta DPRD Kota Malang untuk memfasilitasi audiensi, Senin (27/12). Dalam audiensi tersebut setiap apa yang dilakukan Pemkot Malang di kawasan Kayutangan Heritage bisa berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Tak hanya itu, aspirasi masyarakat perlu ditampung dan diberi solusi yang terbaik bagi seluruh masyarakat. Sehingga, semua pihak saling mengerti dan tidak merasa dirugikan.
Rahman dengan tegas juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang segera menyampaikan secara tertulis dan jelas terkait rencana penerapan satu arah sebelum dilakukan uji coba pada awal tahun 2023.
"Jam-jamnya kan belum ditentukan, itu pihak Dishub harus menyampaikan tertulis jelas. Jangan sampai kejadian yang sudah-sudah berujung merugikan warga," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, uji coba penerapan satu arah di sepanjang jalan Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan Heritage akan dilakukan pada awal tahun 2023.
Skema satu arah itu dilakukan dengan membagi jalur utama Jalan Basuki Rahmat menjadi dua. Setelah dibagi menjadi dua, akses jalan akan diarahkan menuju perempatan Rajabali.
Sehingga akses Jalan Basuki Rahmat dari kantor PLN akan diarahkan menuju perempatan Rajabali dan Jalan Basuki Rahmat dari patung Chairil Awar juga diarahkan menuju perempatan Rajabali.
Ketika berada di perempatan dua jalur itu akan diarahkan menuju Jalan Semeru dan satu lagi menuju Jalan Kahuripan. Untuk Jalan Semeru dan Kahuripan nanti juga akan diberlakukan sebagai jalur satu arah.
(dpe/dte)