Sudah datang 57 armada feeder yang akan menjadi bagian transportasi publik di Surabaya. Saat beroperasi pada Februari nanti, Dishub Surabaya telah menerapkan tarifnya.
Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru menyatakan tarif angkutan pengumpan itu sama seperti tarif Suroboyo Suroboyo Bus, yakni Rp 5.000 untuk sekali naik per orang.
Pembayarannya juga akan diterapkan secara nontunai atau menggunakan QRIS. Nantinya, pengguna Suroboyo Bus maupun feeder bisa menggunakan aplikasi GOBIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diterapkan juga harga spesial bagi pelajar dan mahasiswa. Potongan separuh harga atau Rp 2.500 bagi yang memakai seragam sekolah atau menunjukkan kartu pelajar/mahasiswa.
Dishub Surabaya juga akan menggandeng Dinas Pendidikan untuk pengintegrasian database siswa. Sehingga hal ini bisa memudahkan Dishub dan pelajar pengguna feeder.
"Sehingga nanti pelajar bisa lebih murah dan terverifikasi. Karena peran feeder ini memberikan pelayanan terintegrasi dan terkoneksi bagi masyarakat dengan biaya murah," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (11/1/2023).
Ia berharap, dengan adanya feeder di Surabaya, kepadatan kendaraan di Kota Pahlawan bisa semakin berkurang.
Tundjung juga menyatakan bahwa transportasi umum baru itu juga akan memberikan pelayanan gratis saat ada event pemerintahan seperti Hari jadi Kota Surabaya (HJKS).
"Harapannya biar mendekatkan pelayanan. Supaya masyarakat terbantu Umpama sewaktu-waktu program pemerintah gratis. Enak nggak bayar," katanya.
Sebelumnya, Tundjung memastikan sudah ada 5 rute yang saat ini sudah siap dilalui feeder pada saat beroperasi bulan depan. Tapi dia belum bisa membocorkan rutenya.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih menyiapkan segala sesuatunya. Baik rute, halte, dan juga perlengkapan maupun hal-hal pendukung beroperasinya feeder.
"Ada lima rute. Rute lama tapi dimodifikasikan. Feeder paling jauh PP bisa 25 km," kata Tundjung.
(dpe/dte)