Armada pengumpan atau feeder di Surabaya sudah tiba. Sebanyak 57 armada feeder pendukung sejumlah bus akan dioperasikan mulai Februari. Praktiknya, armada ini bakal punya halte sendiri.
Kadishub Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan ada banyak persiapan yang sedang dilakukan Dishub Surabaya sebelum pengoperasian feeder.
Sejumlah persiapan yang dilakukan itu, kata dia, dari penentuan rute atau trayek hingga survei halte dan lain sebagainya. Persiapan ini yang membuat feeder tidak bisa beroperasi bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang menyusun rutenya, setting haltenya. Survei halte. Kami ingin agak masuk ke perkampungan," ujarnya ketika ditemui detikJatim di kantornya, Rabu (11/1/2023).
Ya, feeder sebagai angkutan pendukung layanan transportasi publik Suroboyo Bus, Trans Semanggi Suroboyo, dan Bus Listrik Trans Semanggi diupayakan melayani warga hingga ke perkampungan.
"Bus stop, sama berhentinya dengan Suroboyo Bus. Tapi ada tambahan halte, karena kami ingin masuk kampung-kampung. Kalau bisa dimasukkan kampung kami masukan," ujarnya.
Hanya saja pemilihan halte di perkampungan yang ada di Surabaya bukannya tanpa kendala. Lantaran kendala ini pula persiapan operasional feeder menjadi agak panjang.
Tundjung menjelaskan bahwa kendalanya adalah di perkampungan terdapat banyak sekolah dan tidak jarang menjadi tempat mangkal para pedagang. Lokasi seperti itu akan sulit dilewati atau dijadikan halte feeder.
"Karena itu kami perlu melakukan setting halte ini. Memang perlu waktu agak panjang. Makanya tidak beroperasi bulan ini. Kami lihat dulu tempatnya dekat sekolah atau enggak," ujarnya.
Sebelumnya, Tundjung memastikan bahwa 57 armada feeder itu telah tiba di Surabaya. Hanya saja lokasi parkirnya di mana sampai saat ini masih dirahasiakan.
"Ada 57 feeder. Sudah datang. Nah, kalau parkir di mana itu masih kami rahasiakan. Supaya jadi kejutan pas launching nanti," katanya.
(dpe/dte)