Tekan Macet, Tarif Parkir di Pinggir Jalan Surabaya Bakal Dinaikkan

Tekan Macet, Tarif Parkir di Pinggir Jalan Surabaya Bakal Dinaikkan

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 10 Jan 2023 23:00 WIB
Kadishub Surabaya Tundjung Iswandaru
Kadishub Surabaya Tundjung Iswandaru (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Tarif retribusi parkir on street atau di bahu jalan Surabaya rencananya akan dinaikkan. Namun, belum diketahui berapa nominal kenaikan tarif parkir baru nanti.

Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan keputusan itu untuk menekan kemacetan yang ditimbulkan karena parkir yang ada. Dengan begitu, pemilik kendaraan akan berpikir ulang untuk memarkir di bahu jalan dan memilih kendaraan umum.

"Orang supaya mau menggunakan kendaraan umum, supaya tidak macet, orang masuk ke daerah itu harus dibatasi parkirnya. Nanti di titik tertentu ada TDM (Traffic Demand Manajemen), salah satunya pengendalian kendaraan pribadi dengan meninggikan tarif parkir," kata Tundjung, Selasa (10/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Tundjung belum bisa memastikan berapa nominal kenaikan tarif parkir. Ia hanya memastikan tarif parkir on street akan lebih mahal dibandingkan off street.

"Harusnya di pinggir jalan itu dibesarkan tarif parkirnya. Tidak Rp 5 ribu, mungkin Rp 10 ribu. Supaya orang kalau mau parkir yang murah, parkirnya di gedung. Kalau di pinggir jalan parkirnya lebih larang (mahal). Supaya jalannya terjaga," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk saat ini, tarif parkir masih sama dengan sebelumnya. Namun, ketika nantinya tarif sudah naik, orang akan berpikir dua kali untuk parkir on street.

"Katakan lah tarifnya beda lagi mahal, orang mikir juga nanti. Parkir di sini sekian, parkir di sana lebih murah. Parkir di sana saja lah," ujarnya.

Selain mengurai kemacetan, kenaikan tarif on street diharapkan berimbas pada target capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2023, yakni Rp 32 miliar. Sebab, PAD parkir tahun 2022 ditargetkan Rp 35 miliar, namun hanya tercapai Rp 18 miliar.

"(Pencapaian target PAD) Tentu bisa berimbas ke situ," katanya.

Tundjung menyebut di Surabaya ada 1.200 titik parkir, lebih dari 1.000 titik ialah on street. Sementara sisanya off street atau di dalam gedung.

"1000 lebih masih on street dan harus dikendalikan. Sementara itu PAD-nya harusnya ditingkatkan nominalnya supaya titik berkurang dapatnya lebih banyak," tukasnya.




(abq/dte)


Hide Ads