Ribuan Ikan di Keramba Telaga Ngebel Mati gegara Fenomena Gas Belerang

Ribuan Ikan di Keramba Telaga Ngebel Mati gegara Fenomena Gas Belerang

Charoline Pebrianti - detikJatim
Senin, 02 Jan 2023 12:05 WIB
ikan mati telaga ngebel
Ribuan ikan di keramba Telaga Ngebel mati karena fenomena ledakan belerang (Foto: Charoline Pebrianti)
Ponorogo -

Ribuan ikan di keramba Telaga Ngebel Ponorogo mendadak mati. Ribuan ikan itu mati diduga karena fenomena ledakan gas belerang di Telaga Ngebel.

Fenomena ledakan belerang itu terjadi sejak Minggu (1/1) malam. Salah satu pemilik keramba, Yusdianto mengatakan ikan nila siap panen miliknya banyak yang mati akibat ledakan gas belerang.

"Ikan saya mati akibat belerang, ini fenomena alam. Padahal ikan nila ini siap panen, berat sekitar 500 gram hingga satu kilogram per ekor," tutur Yusdianto kepada detikJatim, Senin (2/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Desa Nglingi, Kecamatan Ngebel itu mengaku ratusan ekor ikan nila miliknya mati dan tidak bisa diselamatkan. Dia pun terpaksa mengevakuasi ikan yang sudah mati tersebut agar tidak mencemari keramba lainnya.

Yusdianto mengatakan fenomena alam ini kerap terjadi setahun sekali. Namun waktunya tidak bisa diprediksi kapan. Sebab, sewaktu-waktu ledakan gas belerang muncul.

ADVERTISEMENT

"Kalau ikan di telaga bebas bisa berenang, kalau di keramba tidak bisa diselamatkan kalau kena belerang langsung mati," tukas Yusdianto.

Sementara, Analis perlindungan dan pelestarian ikan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo (Dipertahankan), Nurdianaban mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan.

"Kita cari penyebabnya, apa karena belerang atau sampah organik yang mengendap di bawah telaga," kata Nurdianaban.

Menurut Nurdianaban, fenomena gas belerang biasanya terjadi di Bulan Agustus hingga September. Pihaknya bakal melakukan pengecekan dan uji sampling untuk mengetahui penyebab matinya ikan di Telaga Ngebel.

"Kita cek dan laporkan, selanjutnya yang ikan selamat bisa diselamatkan dulu, dipindah ke kolam atau penampungan lain yang petani siapkan untuk dijual," pungkas Nurdianaban.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News




(dpe/iwd)


Hide Ads