.webp)
Pergantian tahun baru 2023 ada yang baru di Ponorogo. Pertunjukan water fountain atau air mancur menari sukses menarik ribuan pengunjung untuk datang ke Telaga Ngebel.
Pantauan DetikJatim, kemeriahan pergantian tahun selain disuguhi atraksi water fountain dengan cahaya laser. Pun juga ada pertunjukan pesta kembang api yang semakin menambah semarak.
Acara ini sebagai penanda awal dari peresmian water fountain di Telaga Ngebel. Sejak beberapa hari terakhir, promosi dilakukan secara masif oleh Pemkab Ponorogo melalui media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu wisatawan, Ahda Ayu (20) mengaku takjub dengan adanya pertunjukan water fountain. Menurutnya, ini bakal jadi ikon wisata baru untuk Ponorogo.
"Saya sengaja datang ke Ngebel karena penasaran, ternyata bagus. Semoga ini jadi kebangkitan wisata Telaga Ngebel," tutur Ahda kepada wartawan, Minggu (1/1/2023).
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi mengatakan dasar pembangunan water fountain yakni UU nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan. Serta Perda nomor 8 tahun 2021, Perbup 135 tahun 2021 tentang pedoman teknis.
"Ini misi bupati untuk meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan pariwisata. Serta untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari dalam dan luar daerah terutama wisata Telaga Ngebel," terang Judha.
Menurutnya, pembangunan water fountain ini sebagai promosi wisata yang efektif dan efisien dalam meningkatkan PAD Ponorogo. Dari wisata Telaga Ngebel sudah menyumbang Rp 3 miliar meski sempat terkendala pandemi COVID-19 dan musibah longsor.
"Pembangunan water fountain menggunakan APBD 2022 menggandeng Universitas Brawijaya mulai Februari hingga Mei, proses perijinan Juni, pembangunan Oktober dan selesai di Desember 2022 dan diresmikan," papar Judha.
Sementara, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku bersyukur atas capaian di tahun 2022 dan berharap di tahun 2023 semakin membaik.
"Semoga ini menjadi wisata yang mengundang minat orang untuk datang ke Ngebel. Tinggal PR kami membangun tribun, amfiteater yang memadukan keindahan air dan alam dengan lagu atau budaya yang kita miliki, Reog," tandas Giri.
Giri pun berharap di tahun 2023, agar tidak pongah dengan capaian di tahun 2022. Pun harus jadi moto sekaligus cermin untuk mengisi kekurangan dan keterlambatan.
"Kami harus tancap gas di tahun 2023, semoga Allah melancarkan semua. Di Ngebel ini nanti kami rancang Sabtu Minggu ada Reog berpadu dengan water fountain," pungkas Giri.
(dte/fat)
