Warga Desa Ngrogung, Ngebel, Ponorogo membangun jembatan dari anyaman bambu (sesek). Sebab, jalan di Desa Ngrogung merupakan akses utama ke Telaga Ngebel.
"Warga sejak sepuluh hari lalu sudah lewat sini, karena ini jalan utama ke Ngebel. Daripada muter 6 sampai 7 kilometer," tutur salah satu warga, Warjito kepada detikJatim, Kamis (24/11/2022).
Warjito menerangkan sejak sebulan lalu, jalan ini tertutup material longsor. Warga sempat meminta bantuan alat berat, namun karena masih digunakan di daerah lain akhirnya warga berinisiatif gotong royong dengan cangkul untuk mengeruk tanah longsoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah dikeruk, warga kemudian membuat jembatan anyaman bambu atau sesek, supaya kalau orang lewat bisa aman dan nyaman," terang Warjito.
![]() |
Jalan di Desa Ngrogung ini menghubungkan antara Desa Sahang dan Desa Ngebel. Sekaligus akses utama menuju kawasan wisata Telaga Ngebel dari arah Madiun. Jalan sepanjang 150 meter ini pun diberi alas sesek, supaya warga yang melintas aman tidak terjebak lumpur.
"Ini untuk melintas, anak sekolah, orang yang kerja di Ngebel, sementara hanya bisa dilalui dengan sepeda motor," imbuh Warjito.
Salah satu pengendara motor, Yani Lestari mengaku setiap hari melintasi jalan darurat ini. Bahkan guyonan warga, jembatan ini disebut tol sesek. Sebab, jalannya mulus meski dengan sesek bambu.
"Sebelumnya kan ngeri, jalan tertutup longsor. Rawan juga. Apalagi hampir tiap hari hujan jadi takut. Untungnya sekarang ada jalan darurat yang dijaga, jadi merasa aman, kalau hujan deras jalan ini ditutup," papar Yani.
Salah satu pedagang asal Madiun, Rosmiani mengatakan dia memang memilih lewat jalan ini karena dia berjualan di Telaga Ngebel.
"Daripada lewat Semenok, turunnya tajam. Mending lewat sini. Tapi kalau ini terputus, saya nggak bisa kerja," pungkas Rosmiani.
(dpe/iwd)