Desember: 1 Tahun Semeru Erupsi-Perampokan Rumdin Walkot Blitar

Kaleidoskop Jatim 2022

Desember: 1 Tahun Semeru Erupsi-Perampokan Rumdin Walkot Blitar

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Sabtu, 31 Des 2022 21:06 WIB
Seorang warga kumandangkan azan di tengah warga lain yang mengungsi menghindari hujan abu Gunung Semeru
Warga korban Semeru erupsi azan (Foto file: Nurhadi Wicaksono/detikJatim)
Surabaya -

Selama Bulan Desember 2022, sejumlah berita di Jawa Timur menyedot khalayak umum. Beberapa di antaranya menarik pembaca.

Salah satunya peristiwa Gunung Semeru meletus, tepat satu tahun setelah tragedi bencana serupa pada 2021.

Selain itu bus masuk jurang di Sarang Magetan menewaskan 7 orang hingga kasus perampokan disertai penyekapan yang dialami Wali Kota Blitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detail berita selama bulan Desember 2022:

1. Gunung Semeru Meletus Tepat Satu Tahun Tragedi Serupa

Gunung Semeru menyemburkan awan panas guguran pada Minggu (4/11/2022). Awan panas guguran Semeru ini terjadi tepat setahun setelah tragedi bencana serupa pada 2021.

Semburan itu hampir mencapai permukiman warga. Petugas meminta warga untuk menjauh dari aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru karena berbahaya.

ADVERTISEMENT

Gunung Semeru kali ini mengalami erupsi pukul 02.46 WIB hingga 06.00 WIB ditandai Awan Panas Guguran (APG) sejauh 7 KM. Awan panas ini menuju Besuk Kobokan. Sedangkan abu yang meluncur setinggi 1.500 meter sudah mencapai di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.

Para lansia, anak-anak dan ibu hamil yang berada paling dekat yakni Desa Sumber Wuluh langsung diungsikan di titik kumpul Desa Sumber Wuluh. Mereka diungsikan dengan membawa pikap dan motor.

Dua dusun di Desa Supit Urang telah dikosongkan. Yakni Dusun Gumukmas dan Sumbersari. Seluruh warga di dua dusun ini sudah mengungsi sejak pukul 06.00 WIB. Mereka diungsikan ke SMPN 2 Pronojiwo, SDN Supit Urang IV, dan masjid Supit Urang.

gunung semeru erupsi lagi pukul 02.46 WIB, Minggu (4/12/2022) dini hariGunung Semeru erupsi lagi pukul 02.46 WIB, Minggu (4/12/2022)/ Foto: Tangkapan Layar (Video amatir warga)

"Sebagian warga ada juga yang mengungsi di rumah saudaranya yang ada di dataran tinggi," kata Nurul Yakin, kepala desa setempat, Minggu (4/12/2022).

Ketakutan warga sekitar Gunung Semeru semakin lengkap karena PVMBG Badan Geologi ESDM menaikkan status Gunung Semeru dari Siaga menjadi Awas. Atau level 3 siaga naik ke level 4 awas. Naiknya status itu terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 Pukul 12.00 WIB.

Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengimbau agar tidak ada aktivitas dalam radius mencapai 19 km dari puncak Gunung Semeru.

"Tidak ada aktivitas dalam radius 8 km dari puncak, dan sektoral arah Tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 km dari puncak. Surat resmi peningkatan status segera disampaikan," ujar Hendra Gunawan dalam keterangan tertulis yang didapat detikJatim.

Ketakutan warga beralasan, karena tepat setahun lalu atau 4 Desember 2021, Gunung Semeru meluluhlantakkan ratusan bangunan, merenggut nyawa sejumlah warga hingga hewan ternak mati atau terjebak dalam abu vulkanik.

Berdasarkan data Posko Penanganan Darurat Bencana Erupsi Semeru, hingga Sabtu 25 Desember 2021 tercatat sebanyak 54 orang meninggal, sedangkan 6 warga dinyatakan hilang.

Sementara total rumah rusak mencapai 1.027 unit. Rumah rusak ini tersebar di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, dengan kategori rusak berat 505 unit. Sedangkan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, rumah rusak berat 85 unit dan rusak berat 437 unit.

Lalu, total warga mengungsi berjumlah 9.417 jiwa yang tersebar di 402 titik. Konsentrasi pengungsian terpusat di 3 Kecamatan, yakni di Pasirian 15 titik 1.657 jiwa, Candipuro 22 titik 3.897 jiwa dan Pronojiwo 7 titik 1.136 jiwa.

Pengungsian di luar Kabupaten Lumajang berada di Kabupaten Malang 9 titik 341 jiwa, Probolinggo 1 titik 11 jiwa, Blitar 1 titik 3 jiwa dan Jember 3 titik 13 jiwa. Bencana alam ini mendapat respons dari sejumlah pihak. Banyak bantuan hingga relawan berdatangan.

Berita selengkapnya klik di sini

2. Bus Masuk Jurang di Sarangan Magetan Tewaskan 7 Penumpang

Sebuah bus mengalami kecelakaan maut di Jalan Tembus Sarangan-Tawangmangu, Plaosan, Magetan. Bus pariwisata yang mengangkut rombongan satu RT asal Manyaran, Semarang Barat, masuk ke jurang, mengalami rem blong. Mereka hendak berwisata ke Telaga Sarangan.

"7 korban meninggal dunia," jelas Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan kepada detikJatim, Minggu (4/12/2022).

Ridwan menjelaskan, bus yang masuk jurang itu adalah milik PO Semeru Putra Transindo. Lokasi persis kecelakaan itu berada di tikungan atas Lawu Green Forest. Jarak lokasi ke Lawu Green Forest sekitar 100 meter.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11.15 WIB. Bus tersebut hendak menuju Telaga Sarangan. "Setibanya di lokasi, jalanan menikung, bus mendadak hilang kendali," tambah Ridwan.

bus masuk jurang magetanBus masuk jurang Magetan/ Foto: Sugeng Harianto

Bus kemudian menabrak pembatas jalan dan masuk ke jurang sekitar 31 meter. Bus tersebut mengangkut 50 orang. "Diduga rem blong, tidak berfungsi," kata Ridwan.

Salah satu penumpang bus tersebut, Bambang Suparman menceritakan betapa paniknya penumpang di dalam bus. Bus bernopol H 1470 AG itu mendadak hilang kendali saat berada di tikungan menanjak.

"Panik banyak yang teriak. Rem blong-rem blong. Ada juga yang teriak 'Allahu Akbar'," ucap Bambang Suparman ditemui detikJatim di Puskesmas Plaosan.

Suparman mengaku, saat itu dia duduk di bangku nomor tiga dari depan sebelah kiri. Dia ingat betul seisi bus panik. "Saya tidak tidur saat kejadian, semua panik," tutur Suparman.

Suparman mengaku dirinya bersyukur masih selamat, meskipun kakinya patah. "Alhamdulillah masih selamat," ucapnya.

Sementara ketujuh jenazah korban kecelakaan maut itu langsung diberangkatkan menuju Semarang, Minggu malam. Iring-iringan 7 ambulans dilepas langsung Bupati Magetan Suprawoto.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun, kami semua turut berduka, selamat jalan semoga tidak ada halangan. Hati-hati," ucap Kang Woto-sapaan akrab Suprawoto di RSUD dr Sayidiman.

Hari ini, tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jatim akan mendatangi lokasi kecelakaan. Mereka akan mencari tahu secara pasti penyebab kecelakaan maut tersebut. Bangkai bus nahas itu rencananya juga akan dievakuasi hari ini.

Berita selengkapnya klik di sini

3. Rumdin Wali Kota Blitar Disatroni Perampok-Disekap

Rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso di Jalan Sudanco Supriyadi 18 disatroni perampok. Para pelaku menyekap Santoso, istrinya, dan 3 penjaga pos. Wali Kota dan istrinya disekap di dalam kamar dan diancam dengan sajam untuk menunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.

Polisi sudah meminta keterangan penjaga pos rumah dinas. Menurut mereka, pelaku perampokan berjumlah 4-5 orang.

"Jumlah pelaku sekitar 4-5 orang berdasar keterangan penjaga pos," jelas Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono, seperti dilansir detikJatim, Senin (12/12/2022).

Argo menambahkan, para pelaku membawa senjata tajam. Mereka juga mengancam penjaga pos dengan senjata tajam tersebut.

Argo menyebutkan ada lima orang yang berada di dalam rumah dinas. Antara lain wali kota Blitar, istri wali kota, dan tiga petugas penjaga dari Satpol PP. Seluruhnya disekap oleh pelaku, menggunakan tali dan lakban.

"Tiga orang penjaga di pos jaga dari Satpol PP disekap. Kemudian, di dalam rumah, ada Pak Wali Kota dan Bu Wali Kota juga disekap," katanya.

Dari keterangan penjaga pos, para pelaku datang sekitar pukul 03.00-04.00 WIB. Saat itu, mobil para pelaku datang, penjaga pos tidak curiga sama sekali.

Beredar Video Mobil Pelat Merah Milik Perampok Masuk Rumdin Walkot BlitarBeredar Video Mobil Pelat Merah Milik Perampok Masuk Rumdin Walkot Blitar Foto: Tangkapan Layar

"Mereka (pelaku) naik mobil berpelat merah," ungkap Argo.

Namun Argo belum bisa memastikan pelat merah yang dipakai pelaku itu asli atau palsu. Pihaknya sedang berupaya mengecek CCTV yang terpasang tepat di depan Rumdin wali kota. Seluruh CCTV di dalam lokasi kejadian sengaja dirusak pelaku.

Namun sepekan kemudian, kasus perampokan itu dilimpahkan ke Polda Jatim. Kasus ini sudah resmi naik ke tahap penyidikan.

"Sesuai dengan atensi pimpinan yaitu Bapak Kapolda untuk tahap penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut akan diambil alih oleh jajaran dari Ditreskrimum Polda Jatim," jelas Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono kepada awak media, Senin (19/12/2022).

Argo menegaskan pelimpahan kasus ke Polda itu untuk memudahkan koordinasi lintas sektoral atau jajaran satuan kewilayahan di dalam maupun luar Jatim. Utamanya untuk proses penyidikan lebih lanjut.

"Iya, sudah naik ke penyidikan. Ciri-ciri pelakunya sudah kami kantongi. Saat ini masih pendalaman dan profiling lebih detail," terangnya.

Argo menambahkan, informasi maupun perkembangan lebih lanjut akan disampaikan oleh humas Polda Jatim.

"Mengingat kasus sudah kami limpahkan sesuai dengan arahan pimpinan, maka untuk informasi ataupun perkembangan lebih lanjut akan disampaikan oleh humas Polda Jatim," tukasnya.

Berita selengkapnya klik di sini

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.

Halaman 2 dari 3
(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads