Fakta-fakta Ketulusan Pasangan Jombang Menikah dengan Maskawin Kambing

Fakta-fakta Ketulusan Pasangan Jombang Menikah dengan Maskawin Kambing

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 30 Des 2022 11:47 WIB
pernikahan unik di jombang maskawin kambing
Hambali dan Heti saat mengikuti nikah massal di Kemenag Jombang. Mereka menikah dengan maskawin kambing. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang - Pernikahan Muhammad Hambali (33) dan Heti Kurniawati (43) di Kantor Kemenag Jombang, Jalan Pattimura menjadi perhatian karena ketulusan pasangan yang saling menerima apa adanya. Hambali seorang disabilitas berkursi roda, sedangkan Heti seorang wanita yang sudah pernah menikah dan memiliki anak.

Tapi bukan hanya itu, pernikahan mereka yang sederhana karena menjadi salah satu pasangan peserta nikah massal di Kantor Kemenag menarik perhatian karena keberadaan kambing di antara mereka sebagai maskawin. Ya, seekor kambing warna putih berhias kain putih sederhana turut serta dalam nikah massal tersebut.

Berikut ini sejumlah fakta-faktanya:

1. Satu dari 21 pasangan nikah massal di Kemenag Jombang

Raut bahagia menyeruak dari wajah Hambali dan Heti pada Rabu (28/12). Mereka adalah salah satu pasangan dari 21 pasangan lain yang hari itu sedang berbahagia karena tengah mengikuti nikah massal di Kantor Kemenag Jombang.

Hambali datang ke gedung tempat pelaksanaan nikah massal itu dengan kursi rodanya. Pasangan Hambali dan Heti ini pun menjadi pasangan yang cukup menarik perhatian pasangan lain yang sedang melangsungkan pernikahan.

2. Menuntun kambing yang menjadi maskawin

Bukan hanya karena Hambali yang duduk di kursi roda. Perhatian tertuju kepadanya karena pria itu datang sembari menuntun seekor kambing. Kambing itu adalah satu di antara maskawin yang dipersembahkan kepada Heti untuk mengikat janji suci sehidup semati.

"Maskawinnya seperangkat alat salat, uang Rp 100 ribu dan kambing," jelas Hambali kepada wartawan di lokasi, Rabu (28/12/2022).

3. Telah menikah siri selama 1 tahun

Keduanya telah menikah siri pada 2021 dan sempat tinggal bersama di sebuah rumah kos di Desa Pulolor, Kecamatan/Kabupaten Jombang selama 5 bulan. Lalu pindah ke rumah kontrakan di Dusun Petengan, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang.

Keduanya bertemu karena sama-sama berdagang di depan Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang. Heti sehari-hari berdagang nasi ayam geprek, sedangkan Hambali berjualan rempeyek.

"Insyaallah mungkin saya pelihara supaya beranak-pinak," kata Heti ketika ditanya tentang maskawin kambing tersebut.

4. Membeli kambing hasil mengumpulkan uang setengah tahun

Tidak mudah bagi Hambali yang sehari-hari meraih rezeki dari berdagang rempeyek dan menjadi tukang servis sound system untuk membeli seekor kambing seharga Rp 400 ribu. Penghasilannya sangat pas-pasaan.

Karena itu butuh waktu setengah tahun untuk mengumpulkan uang hingga akhirnya bisa membeli kambing tersebut. "Hasil ngumpulin uang dari jual peyek. Alhamdulillah bisa terkumpul," imbuh Hambali.

Kambing sebagai maskawin itu bentuk harapan sekaligus doa agar bahtera rumah tangga yang ia bangun bersama Heti dapat banyak berkah atas jerih upaya yang mereka lakukan bersama. "Biar untuk masa depan, kakinya (kambing) kan ada empat, biar cepat larinya," ujar Hambali lalu tersenyum.

5. Alasan Heti menerima Hambali

Berkat bantuan berbagai pihak, Heti dan Hambali yang telah menikah siri akhirnya bisa melangsungkan pernikahan secara resmi di Kantor Kemenag Jombang. Heti pun buka-bukaan mengapa dirinya mau menikah dengan Hambali.

"Mas Hambali orangnya bagi saya mandiri, saya ingin mempunyai suami yang bisa membimbing saya dalam segi agama. Saya memilih Mas Hambali supaya menjadi imam saya," terangnya.

Keterbatasan fisik Hambali sejak lahir tak menyurutkan cinta Heti. Ia menjadi istri sekaligus pendamping hidup yang senantiasa memotivasi Hambali. "Dia terlalu jujur, bisa membimbing saya ketika salat saya kurang rajin. Setelah menikah, insyaallah salat 5 waktu tidak akan saya tinggalkan," ungkapnya.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.


(dpe/fat)


Hide Ads