Penjelasan Syahbandar Pelabuhan Perak soal 111 Kapal Terjebak Gelombang Tinggi

Penjelasan Syahbandar Pelabuhan Perak soal 111 Kapal Terjebak Gelombang Tinggi

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 29 Des 2022 22:00 WIB
bmkg pusat tunjukkan gelombang tinggi menyebabkan 111 kapal terjebak di tengah laut sekitar pelabuhan tanjung perak surabaya
BMKG pusat tunjukkan gelombang tinggi menyebabkan 111 kapal terjebak. (Foto: Tangkapan Layar/BMKG)
Surabaya -

Sebanyak 111 kapal terjebak di tengah Laut Jawa karena gelombang tinggi hingga ada yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya menyebutkan kapal-kapal itu kemungkinan bukan berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya saja.

"Iya ada kemungkinan segitu (111 kapal). Sebab, pelabuhan tidak hanya Tanjung Perak saja, bisa jadi dari Gresik, Lamongan, Masalembu dan lain-lain," kata Kabid Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya Miftakhul Hadi kepada detikJatim, Kamis (29/12/2022).

Jika ditemukan fakta atau kondisi serupa, Miftakhul menegaskan pihaknya melakukan antisipasi. Salah satunya dengan memonitor melalui siaran Vessel Traffic Service (VTS). Mengingat, VTS sendiri mendukung pelayanan pemanduan kapal pada alur pelayaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau itu, nanti kami imbau juga untuk yang telanjur berlayar untuk memantau web BMKG terkait cuaca dan berkomunikasi melalui VTS kita terkait perkembangan cuaca," ujarnya.

Miftakhul pun berharap kapal yang telanjur berlayar agar segera mencari tempat aman atau menepi. Terlebih, ketika terjadi gelombang tinggi atau cuaca ekstrem.

ADVERTISEMENT

"Apabila mengalami cuaca buruk, segera berlindung di tempat yang aman. Tapi, di tanjung perak kooperatif semua, mereka juga dengan kesadaran menunda sendiri, jadi tidak mengajukan permohonan (pelayaran)," katanya.

Sementara Kasi Tertib Kesyahbandaran Tanjung Perak Surabaya, Yuliansyah mengaku bisa jadi kapal-kapal yang terlihat dari radar maritim merupakan kapal yang mengikuti ombak.

"Bisa jadi mereka berangkat dari Jakarta atau pelabuhan lain, tapi tiba-tiba di tengah laut ada gelombang tinggi. Padahal saat berangkat gelombangnya baik-baik saja. Mereka akhirnya memilih berhenti di pulau atau menunggu hingga gelombang tinggi berhenti," jelasnya.

Sebelumnya, informasi tentang kapal yang terjebak di Laut Jawa diungkap BMKG berdasarkan monitoring radar maritim Weather Information for Shipping (INAWIS). Inawis adalah radar alat untuk mengetahui kondisi arus, kecepatan angin, hingga tinggi gelombang laut.

"Jumlah kapal yang terjebak di tengah Laut Jawa sebanyak 111 kapal," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual yang dipantau detikJatim pada Kamis (29/12/2022).

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads