Angka harapan hidup perempuan di Jatim lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim).
Jika dirata-rata, angka harapan hidup perempuan di Jawa Timur hampir empat tahun lebih lama dibandingkan laki-laki. Seperti dikutip detikJatim di situs resmi Dinas Kominfo Jatim.
"Pada tahun 2021, angka harapan hidup perempuan mencapai 73,35 tahun dan laki-laki mencapai 69,51 tahun. Akibatnya, keberadaan penduduk lansia perempuan akan cenderung lebih banyak daripada lansia laki-laki," ujar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan dalam laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situs resmi BPS Jatim diterangkan, jumlah lansia perempuan mencapai 2,95 juta orang pada 2021. Lebih banyak dibandingkan lansia laki-laki yang mencapai 2,59 juta orang.
Proporsi lansia perempuan terhadap total penduduk perempuan di Jawa Timur mencapai (14,40 persen. Ini juga lebih besar dibandingkan proporsi lansia laki-laki terhadap total penduduk laki-laki, yang mencapai 12,73 persen.
"Ageing merupakan proses menua. Sehingga mewujudkan active ageing atau menua dengan aktif tidak cukup pada kelompok penduduk berusia 60 tahun ke atas, melainkan pada seluruh tahapan siklus manusia," kata Dadang.
Pemprov Jatim, lanjutnya, tidak hanya perlu memperhatikan keberadaan penduduk lansia saat ini, tetapi juga perlu memetakan para penduduk lansia di masa depan, yaitu penduduk 45-59 tahun yang selanjutnya disebut penduduk pralansia.
Penduduk pralansia tahun 2021 mencapai 19,88 persen. Persentase penduduk pralansia perempuan 20,20 persen, lebih tinggi daripada penduduk pralansia laki-laki yakni 19,56 persen.
"Mempersiapkan penduduk pralansia dengan baik menyongsong masa lansianya menjadi hal yang perlu dilakukan agar nantinya bisa menjadi lansia yang mandiri, tangguh, dan produktif," pungkas Dadang.
(sun/dte)