Cuaca ekstrem memasuki puncak musim penghujan melanda Banyuwangi. Sejumlah nelayan didera paceklik tangkapan ikan.
Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat nelayan di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi tidak bisa melaut. Banyak nelayan di sana mengurungkan niatnya untuk melaut. Namun tetap saja ada yang nekat memaksakan diri melaut.
"Ombak besar sekitar 3 sampai 4 meter. Kami belum bisa melaut. Sudah seminggu ini," ujar Supri, warga Kalipait kepada wartawan, Senin (26/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hasil tangkapan ikan nelayan yang melaut pun tak memuaskan. Mereka hanya bisa menangkap ikan berukuran kecil yang memiliki nilai jual rendah.
Melihat kesusahan nelayan di musim paceklik ini membuat jajaran Polsek Tegaldlimo, tersentuh. Mereka memberikan bantuan kepada masyarakat nelayan kurang mampu terdampak cuaca ekstrem.
Bantuan berupa paket sembako tersebut dilakukan secara door to door ke rumah-rumah warga dan nelayan Desa Kalipait.
"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Polri kepada nelayan yang tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem," ucap Kapolsek Tegaldlimo Iptu Lita Kurniawan.
Menurut Lita, aksi sosial kemanusiaan itu juga sebagai wujud menumbuhkan sikap tidak adanya sekat Polri dengan masyarakat.
"Kegiatan ini tidak lain sebagai upaya Polri yang peka terhadap situasi dan keadaan di tengah masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca buruk hampir merata melanda seluruh wilayah Banyuwangi.
![]() |
Fenomena ini terjadi karena momen pergantian tahun ini adalah fase puncak musim penghujan.
"Karena pada bulan Desember hingga Januari ini, Banyuwangi memasuki puncak musim penghujan," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Rezky P Hartiwi.
Menurut Rezky, kondisi itu juga diperkuat dengan tidak stabilnya kondisi atmosfer bumi. Di mana monsoon Asia masih aktif dan fenomena La Nina.
Kemudian udara bertekanan rendah masih dijumpai di area perairan selatan Banyuwangi. Hal itu yang mempengaruhi peningkatan pembentukan awan hujan.
"Juga berpotensi menyebabkan adanya gelombang tinggi, diperkirakan dua sampai empat meter," ujarnya.
Rezky mengimbau masyarakat tetap waspada. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
"Kita imbau saat melaut jangan terlalu ke tengah. Karena potensi gelombang tinggi diprediksi akan terjadi hingga Januari," cetusnya.
(dpe/iwd)