Cuaca Ekstrem, 4 Perahu Nelayan Lamongan Tenggelam Dihantam Ombak

Cuaca Ekstrem, 4 Perahu Nelayan Lamongan Tenggelam Dihantam Ombak

Eko Sudjarwo - detikJatim
Senin, 26 Des 2022 11:24 WIB
kapal nelayan lamongan diterjang ombak
Kapal nelayan Paciran yang sedang sandar diterjang ombak (Foto: Istimewa)
Lamongan -

Cuaca ekstrem yang melanda perairan pantura Lamongan menyebabkan 4 perahu nelayan yang sedang sandar rusak dan tenggelam. Kerusakan ini akibat dihantam ombak setinggi 2-3 meter.

Salah satu nelayan Desa Paciran Ahyat mengakui jika cuaca ekstrim yang melanda wilayah Pantura Lamongan telah menyebabkan 4 perahu nelayan yang ada di Kecamatan Paciran rusak dan tenggelam. Perahu nelayan yang tenggelam dalam waktu semalam ini karena dihantam ombak yang mencapai ketinggian 2-3 meter ketika perahu-perahu ini sedang sandar.

"Ada 4 perahu nelayan yang tenggelam karena dihantam ombak yang mencapai 2-3 meter. Saat dihantam ombak itu membuat tali pengikat perahu terlepas," kat Ahyat kepada wartawan, Senin (26/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahyat merinci, ke empat perahu itu di milik Akilin, Ari, Zuber dan Sobah, semuanya nelayan dari Desa/Kecamatan Paciran. Tingginya gelombang, tutur Ahyat, juga membuat perahu nelayan yang sedang sandar saling tabrak satu sama lain sehingga mengakibatkan perahu-perahu tersebut mengalami kerusakan.

"Kuatnya goyangan ombak menyebabkan perahu mengalami kerusakan dan mesin pendorongnya jatuh ke laut,' ujar Ahyat yang menyebut jika kondisi ini membuat nelayan tidak bisa tidur karena harus menjaga perahu-perahu mereka agar tidak tenggelam.

ADVERTISEMENT

Kondisi cuaca ekstrim ini juga diakui oleh Ketua Rukun Nelayan Paciran, Muchlisin Amar yang menuturkan jika ombak besar dan angin kencang melanda di hampir seluruh pesisir Pantura Lamongan. Kondisi ini, menurut Muchlisin, membuat lebih kurang 6 ribu nelayan tradisional menganggur dan tidak bisa melaut.

"Kondisi ini berimbas pada sulitnya nelayan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya," tuturnya.

Kendati demikian, di tengah kondisi sulit yang saat ini dirasakan nelayan setempat, Muchlisin masih merasa bersyukur. Pasalnya, hampir seluruh organisasi nelayan yang ada di Lamongan bersama Sat Polairud Polres Lamongan terus berkolaborasi dan bersinergi dalam mengantisipasi musibah yang hingga kini masih membayang-bayangi para nelayan.

"Kami masih bersyukur, karena hampir seluruh organisasi nelayan yang ada di Lamongan bersama Sat Polairud Polres Lamongan terus berkolaborasi dalam mengantisipasi musibah yang mungkin bakal kembali dialami oleh nelayan Pantura Lamongan," tandasnya.

Sementara, Kasat Polairud Polres Lamongan AKP Erny Pujiastuti saat meninjau kondisi nelayan Desa Paciran yang dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir menyampaikan, tanpa kebersamaan, sinergi dan kolaborasi dari semua pihak yang mempunyai kepedulian dan tanggung jawab atas nasib nelayan, tentu upaya yang dilakukan akan terasa sulit dan berat.

"Sikap saling peduli itu sangat penting. Karena semua akan menjadi ringan jika kita lakukan secara bersama-sama," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads