Histeris Putri Eks Kades Lamongan Saat Lihat Sang Ayah Tewas Gantung Diri

Histeris Putri Eks Kades Lamongan Saat Lihat Sang Ayah Tewas Gantung Diri

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 25 Des 2022 08:46 WIB
Lokasi bunuh diri mantan kades di Lamongan
Lokasi bunuh diri mantan kades di Lamongan/(Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Seorang mantan kepala desa (kades) di Lamongan ditemukan tewas gantung diri oleh putrinya. Sehari sebelumnya almarhum sempat meminta putrinya datang.

Almarhum berinisial GP (67) adalah seorang Kepala Desa di Kecamatan Sukodadi, Lamongan pada 2009.

"Yang bersangkutan pernah menjabat kades pada 2009 silam," kata Kapolsek Sukodadi AKP M Lazib, Sabtu (24/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pengakuan putrinya kepada polisi, sang ayah yang diduga tinggal sendiri memang memintanya datang ke rumah sehari sebelumnya.

Lazib menjelaskan almarhum memang tinggal terpisah dengan putrinya. Sayangnya, putrinya itu baru bisa datang keesokan harinya.

ADVERTISEMENT

"Ketika itu saksi disuruh untuk datang ke rumah korban dan mencari korban di belakang rumah," ujarnya.

Putrinya tiba di rumah korban pada Sabtu (24/12) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Namun betapa terpukul hati sang putri saat tiba di pekarangan rumah. Sang ayah sudah tak bernyawa akibat gantung diri.

"Korban ditemukan meninggal gantung diri di pohon sukun belakang pekarangan rumah sendiri," ujar Lazib.

Teriakan histeris putri eks kades. Baca di halaman selanjutnya.

Seketika itu putrinya berteriak histeris. Datang pertolongan dari warga sekitar yang kemudian menurunkan korban.

"Saksi lalu berteriak dan memanggil saksi lainnya yang kemudian datang dan langsung menurunkan korban untuk dibawa ke dalam rumah," jelas Lazib.

Kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke polsek dan petugas datang ke lokasi bersama petugas kesehatan dari Puskesmas setempat.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan petugas Puskesmas dan polisi, tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Sejumlah saksi menyebutkan, korban diduga melakukan aksi nekatnya karena tengah terlilit utang dan mengidap sakit.

"Dari keterangan keluarga, korban diketahui mempunyai riwayat penyakit jantung dan terlilit utang," ujar Lazib.

Pihak keluarga korban menolak jenazah diautopsi. Dengan demikian jenazah segera dimakamkan di pemakaman desa setempat.

"Korban telah dimakamkan di pemakaman desa setempat," pungkasnya.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads