Momen Hari Ibu, Napi di Lapas Banyuwangi Basuh Kaki Ibunda

Momen Hari Ibu, Napi di Lapas Banyuwangi Basuh Kaki Ibunda

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 22 Des 2022 19:18 WIB
Napi di Lapas Banyuwangi membasuh kaki ibu mereka saat dibesuk
Napi di Lapas Banyuwangi membasuh kaki ibu mereka saat dibesuk (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Momen haru terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi. Sejumlah warga binaan Lapas menangis haru saat membasuh kaki ibu. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka peringatan Hari Ibu.

Peringatan Hari Ibu digelar di depan Aula Sahardjo, Kamis (22/12/2022). Para warga binaan tersebut dijenguk khusus dari para ibunda mereka. Dengan berlinang air mata, mereka tampak membasuh kaki ibunya seraya mengucapkan kata maaf dan sungkem.

"Kebetulan pada momen Peringatan Hari Ibu kali ini bertepatan dengan jadwal kunjungan tatap muka, sehingga kami arahkan warga binaan yang dibesuk oleh ibunya untuk memanfaatkan momen ini dengan merenungi kasih sayang yang telah diberikan oleh ibunya," ujar Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu mengatakan kegiatan itu juga bertujuan agar para warga binaan dapat terketuk hatinya untuk bertekad menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sehingga ketika bebas nantinya mereka dapat membahagiakan orang tua mereka, khususnya ibu.

"Melalui momen seperti ini tentu kami berharap mereka (warga binaan) dapat merenungi dan menyesali kesalahannya, sehingga mereka dapat mengikuti kegiatan pembinaan dengan baik," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Kami tadi melihat banyak warga binaan meneteskan air mata, semoga mereka memang benar-benar dapat menyesali dan tidak mengulangi kesalahannya," imbuhnya.

Wahyu menyebut pihaknya selalu memberikan pembinaan dan bimbingan kepada warga binaan untuk berubah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga ketika bebas nanti dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

"Program pembinaan yang kami berikan tentunya sangat beragam, mulai dari pembinaan kemandirian hingga pembinaan kerohanian," jelasnya,

Sementara itu, Gusti Mifta salah seorang warga binaan yang turut serta dalam kegiatan itu mengungkapkan bahwa ia sangat menyesali segala kesalahannya, khususnya yang telah ia lakukan terhadap ibunya.

Warga binaan yang terkena kasus dengan Pasal 170 KUHP itu mengaku bahwa dirinya selama ini masih belum bisa memberikan kebahagiaan terhadap ibunya. "Selama ini saya belum bisa membuat ibu tersenyum bangga, setelah bebas nanti saya akan berusaha untuk membahagiakan ibu dan keluarga saya," ungkap Gusti.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kalapas dan seluruh petugas yang telah memberikan fasilitas sehingga saya bisa berkesempatan untuk membasuh kaki ibu saya," ucap Gusti dengan haru.




(abq/iwd)


Hide Ads