Cerita Warga Sidoarjo Kaget Mengira TV-nya Rusak Padahal Belum Punya STB

Cerita Warga Sidoarjo Kaget Mengira TV-nya Rusak Padahal Belum Punya STB

Denza Perdana - detikJatim
Rabu, 21 Des 2022 15:58 WIB
Gambar semut di TV
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/Cavan Images RF/Cavan Images)
Sidoarjo -

Cukup banyak cerita warga yang kaget mendapati siaran televisi (TV) analog di Jatim-1 termasuk Surabaya Raya, baik Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo benar-benar dimatikan. Ada yang baru ngeh, ada juga yang kaget mengira TV miliknya rusak.

Keterkejutan warga yang mengira TV-nya rusak itu dialami oleh Lusi (40), warga Bluru Kidul, Sidoarjo. Kepada detikJatim ia ceritakan bagaimana dirinya sempat memberitahu suaminya, Taufik (43) bahwa TV mereka benar-benar rusak.

"Nggak nonton TV sekarang. Ndak pakai STB juga. Wong tadi pagi aja aku kaget lihat TV rusak. Semua channel tak pindah-pindah, 1, 2, 3 rusak semua. Mas Taufik terus bilang, ya, memang wayahe, Ma," kata Lusi, Rabu (21/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lusi mengaku keluarganya masih menggunakan TV tabung. Meski tahu tentang wacana siaran TV analog akan dimatikan tapi keluarganya tidak mengantisipasi dengan membeli set top box (STB).

"Aku bilang ke Mas Taufik, o, berarti pemerintah ini serius, ya. Nggak bohong kalau kayak gini. Mahal kayaknya, ya, harganya (STB)? Ga sempat beli wong aku baru tahu tadi pagi. Biasanya itu aku nyetel ceramah di Trans TV itu, lho. Tadi pagi tak nyalain, lha kok nggak muncul siarannya," katanya.

ADVERTISEMENT

Karena tahu TV-nya sudah benar-benar tidak bisa digunakan, maka Lusi pun mencabut sambungan kabel yang biasanya tidak pernah lepas dari stop kontak. Putranya pun sempat kecewa dengan keadaan itu.

"Jarene anakku, wah, Ma, nggak ono hiburan iki (Kata anak saya, wah, ma, nggak ada hiburan ini). Ya, gimana lagi. Beneran nggak nonton TV sampai sore ini. TV-nya sampai tak cabut itu, lho. Biasanya nggak pernah lepas kabelnya," ujarnya.

Untuk mengisi suasana di rumahnya, Lusi pun pada akhirnya kembali ke radio. Radio lawas miliknya dia keluarkan lalu dia nyalakan. Saat mendengarkan salah satu radio berita swasta Surabaya, lagi-lagi dia mendapati pembahasan tentang siaran TV analog yang sudah dimatikan.

"Iya, akhirnya nyetel radio. Dengerin radio, dadak sing dibahas yo soal TV analog (Mendadak yang dibahas ya TV analog). Oalah," ujarnya lalu tertawa.

"Ono ae acarane pemerintah iki!" Baca di halaman selanjutnya.

Siaran televisi (TV) analog di wilayah Jatim-1 meliputi Surabaya, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan Jombang memang sudah benar-benar dimatikan.

TV tabung yang hanya bisa menangkap siaran TV analog pada akhirnya tidak bisa difungsikan untuk menangkap siaran digital kalau tidak dilengkapi STB. Selain Lusi, ternyata warga Sidoarjo lainnya ternyata juga baru ngeh bila TV tabungnya benar-benar tidak bisa menangkap siaran.

Salah satunya warga Kecamatan Taman, Sidoarjo, Mayang (46). Mayang mengaku dia baru menyadari bahwa televisi tabungnya tidak bisa menangkap siaran apapun pagi tadi.

"Biasanya nyalain berita pagi, wong sudah lama nggak liat tv. Kok tadi pagi sudah nggak bisa, sudah nyemut semua," kata ibu 2 anak itu.

Hal senada diungkapkan Khusnul Khotimah (48) warga Sepanjang, Taman. Dia mengaku anak-anaknya sudah tak bisa melihat program televisi kesayangannya.

"Biasanya lihat film anak-anak, kok sudah tidak bisa lagi. Baru ngeh kalau diberlakukan hari ini," jelasnya.

Dirinya berharap mendapat bantuan set top box (STB) seperti warga lain. "Kok saya nggak dapat bagian STB kayak yang lain ya," harapnya.

Sementara warga Surabaya, Purwo (36) juga baru menyadari bahwa televisi di rumahnya sudah banyak 'semut'-nya.

"Baru tahu waktu anak minta dinyalain televisinya. Ternyata nggak keluar gambar, Baru inget kalau TV analog dimatikan. Ya wis beli dulu aja, wong anaknya pingin nonton tv," jelas warga yang tinggal di kawasan Lidah Wetan Wiyung, Surabaya.

Di Gresik, warga yang belum memakai TV digital juga merasakan hal yang sama. Salah satunya Dianto (33) warga Jalan Gubernur Suryo.

"Lha iya, kaget sudah nggak bisa lihat TV. Televisinya nggak keluar gambar. Wis, wis, onok ae acarane pemerintah iki," katanya sambil terkekeh.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads