TV Analog di 10 Daerah Dimatikan, Gubernur Khofifah Ajak Migrasi ke Digital

TV Analog di 10 Daerah Dimatikan, Gubernur Khofifah Ajak Migrasi ke Digital

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 20 Des 2022 11:19 WIB
Ilustrasi migrasi TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO).
Ilustrasi TV digital. (Foto: Getty Images/EyeEm/Rene Wassenbergh / EyeEm)
Surabaya -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV Analog di beberapa wilayah Jawa Timur mulai dilakukan secara bertahap mulai hari ini.

Siaran TV analog di wilayah Jawa Timur-1 resmi dihentikan mulai hari ini per pukul 24.00 WIB dini hari tadi. Tercatat, ada 10 kab/kota yang tergabung dalam wilayah Jawa Timur-1 yang akan mengawali ASO. Yakni Kota Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Bangkalan, Gresik, Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang.

"Sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat serta hasil rapat bersama KPI Pusat dan Jatim pada 7 Desember lalu, ada 10 daerah di Jawa Timur yang akan melakukan tahap pertama ASO atau penghentian siaran TV analog, mulai hari ini per tadi malam pukul 24.00 WIB," tutur Gubernur Khofifah, Selasa (20/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menyatakan, pelaksanaan ASO merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sedangkan pelaksanaannya yang secara bertahap merupakan pertimbangan kesiapan infrastruktur siaran TV digital dan ketersediaan Set Top Box (STB) di masyarakat.

Sebagai akibat dari penghentian siaran TV analog tersebut, maka masyarakat yang berdomisili di wilayah Jawa Timur-1 tidak dapat menonton seluruh siaran TV analog yang disiarkan oleh TV lokal maupun nasional mulai tanggal 21 Desember 2022 pukul 01.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Walau berganti menjadi siaran TV digital, Khofifah memastikan masyarakat masih bisa menikmati siaran TV lokal dan nasional secara gratis tanpa membutuhkan kuota internet dengan menambahkan perangkat STB yang dapat diperoleh di toko elektronik terdekat.

Guna meyukseskan program pemerintah pusat ini, Khofifah mengajak kesiapan seluruh pihak, provider atau penyelenggara siaran, Dinas Komunikasi dan Informasi di tingkat provinsi, pemerintah kabupaten/kota, penyelenggara multipleksing, produsen, dan pedagang STB hingga masyarakat sebagai penikmat siaran TV digital.

"Semua elemen harus bersinergi, misalnya saja para penyedia siaran TV harus sudah siap. Kemudian Diskominfo di tingkat provinsi sampai kabupaten/kota juga harus terus sosialisasi ke masyarakat," tegas Khofifah.

"Kita juga harus memantau ketersediaan STB di pasaran. Jangan sampai harganya melambung karena permintaan yang tinggi," sambungnya.

Dirinya menekankan, fokus utama dari pelaksanaan penghentian siaran TV analog ini adalah untuk menuju era baru digitalisasi komunikasi dan informasi di Indonesia. Tujuannya adalah untuk peningkatan kualitas dan variasi konten televisi di masyarakat. Maka dari itu, kenyamanan dan ketenangan masyarakat dalam menikmati siaran TV harus menjadi prioritas semua pihak.

"Sebelum Jawa Timur sudah ada wilayah lain di Indonesia yang telah melakukan ASO. Saya harap masyarakat Jatim bisa mendukung penuh program pemerintah pusat ini. Mari wujudkan Jatim yang melek digital untuk Jatim yang lebih maju di masa depan," pungkasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads