Enam Fakta Bendungan Semantok Nganjuk yang Diresmikan Jokowi

Enam Fakta Bendungan Semantok Nganjuk yang Diresmikan Jokowi

Denza Perdana - detikJatim
Selasa, 20 Des 2022 21:17 WIB
Bendungan Semantok di Nganjuk
Bendungan Semantok Nganjuk. (Foto: dok. Brantas Abipraya)
Nganjuk -

Bendungan Semantok di Dusun Sambikerep, Rejoso, Nganjuk telah diresmikan Presiden Jokowi. Bendungan itu diklaim terpanjang di Asia Tenggara.

Selain bisa mengaliri ribuan hektare sawah, bendungan itu juga diklaim mampu mereduksi banjir, serta diharapkan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Berikut ini sejumlah fakta yang dihimpun detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bendungan ke-30 yang Diresmikan Sejak 2015

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Semantok ditandai dengan pemutaran kunci mesin air dengan suara sirene dan penandatanganan prasasti.

ADVERTISEMENT

Dalam sambutannya Jokowi menyampaikan, Bendungan Semantok merupakan bendungan ke-30 yang telah dia resmikan sejak 2015.

"Sejak 2015 kita telah memulai pembangunan bendungan-bendungan dan waduk-waduk, dan sampai hari ini bendungan Semantok ini adalah bendungan ke-30 yang kita resmikan," ujar Jokowi, Selasa (20/12/2022).

2. Jokowi Targetkan 60 Bendungan hingga Akhir 2024

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Bendungan Semantok ini bukan yang terakhir kali hendak dia resmikan. Masih ada target puluhan bendungan lagi di Indonesia.

"Target kurang lebih 50-60-an di akhir 2024. Karena kita tahu, apapun, air adalah kunci. Baik untuk pertanian maupun untuk hal-hal yang lain. Listrik, pariwisata, semuanya," ujar Jokowi.

Jokowi berharap dengan semakin banyaknya bendungan hingga akhir 2024 produksi pertanian dalam negeri semakin membaik seiring dengan membaiknya kesejahteraan petani.

"Oleh sebab itu semakin banyak bendungan yang kita bangun, kita harapkan produksi pertanian kita semakin baik juga kesejahteraan petani juga akan semakin baik," ujarnya.

3. Dibangun dengan Anggaran Fantastis

Pembangunan Bendungan Semantok di Nganjuk itu masuk dalam Proyek Strategis Nasional. Anggaran yang dikucurkan untuk proyek bendungan itu pun tidak main-main.

Bendungan Semantok itu telah dikerjakan sejak 2017. Proyek ini telah menghabiskan anggaran negara senilai lebih dari Rp 2 triliun.

"Bendungan Semantok ini dibangun sejak 2017. Pembangunan bendungan ini menghabiskan anggaran Rp 2,5 triliun. Bukan uang yang sedikit," katanya.

Menampung air hingga puluhan juta meter kubik. Baca di halaman selanjutnya.

4. Mampu Menampung Air hingga Puluhan Juta Meter Kubik

Dengan anggaran sebesar itu, Jokowi berupaya meyakinkan bahwa kapasitas atau daya tampung air pada bendungan itu juga tidak sedikit. Mencapai puluhan juta meter kubik.

"Kapasitas tampung dari bendungan ini sangat besar sekali. 32,6 juta meter kubik dengan luas genangan 365 hektare," ujar Jokowi.

Dengan kapasitas itu, Jokowi menyebutkan Bendungan Semantok mampu mengaliri 1.900 hektare sawah yang ada di sekitarnya.

"Kurang lebih akan mengairi sawah (seluas) 1.900 hektare," jelasnya.

5. Mereduksi Banjir dan Mencegah Kekeringan

Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Miftakhul Anas dalam keterangan tertulis di situs resmi BUMN menyebutkan bahwa bendungan ini mampu mereduksi banjir.

"Semoga dengan adanya Bendungan Semantok ini juga dapat mengurangi risiko banjir 137 meter kubik per detik. Semoga masyarakat Nganjuk dan sekitar dapat segera merasakan manfaatnya," tandas Anas.

Adanya bendungan ini, tambah dia, untuk pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter/detik dan mereduksi banjir 30 persen di Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya.

6. Diharapkan Bisa Membuat Petani Panen 3 Kali

Presiden Jokowi menyampaikan harapan terkait Bendungan Semantok. Dia berharap sawah warga yang terairi kemudian bisa panen lebih baik.

"Kalau biasanya panen sekali bisa panen 2 kali, kalau biasanya panen 2 kali bisa panen 3 kali. Biasanya nggak bisa ditanami padi, misalnya, bisa panen 2 kali atau 3 kali," ujarnya.

Pada intinya Jokowi berharap Bendungan Semantok bisa bermanfaat bagi para petani di Kabupaten Nganjuk di Provinsi Jawa Timur pada umumnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads