4 Fakta Terbaru Pria Ngawi yang Pindahkan Rumah Dalam Semalam

Pria bertubuh kerempeng itu masih sama seperti dua tahun lalu. Namanya Giman. Dulu, pada 2020, pria yang tinggal di Dusun/Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar, Ngawi itu sempat jadi perhatian karena mengaku pernah memindahkan rumahnya.

Kala itu Giman mengaku memindahkan rumahnya yang berbentuk adat Jawa. Ukurannya 10x12 meter, terdiri dari 20 tiang kayu, lengkap dengan atap genting. Rumah itu digeser 60 sentimeter ke depan dan dinaikkan 1,3 meter dari pondasi lama.

Giman mengaku mendatangkan orang-orang tak kasat mata yang ia hadirkan lewat imajinasinya. Kekuatan tak masuk akal itu muncul atas buah imajinasi pikirannya. Banyak orang mengaitkan kisah Giman dengan dongeng Pangeran Bandung Bondowoso-Roro Jonggrang.

"Intinya begini, sistemnya kita pakai imajinasi pikiran. Kita itu seolah ada orang banyak di pikiran kita. Jadi ada tiang 20 itu kita punya pemikiran bahwa tiang ini akan aku isi sekian orang. Kalau sudah di dalam pikiran dan sudah ada kode dari saya. Ini ayo kita angkat," papar waktu itu.

Kini, tak banyak yang berubah dari sosok Giman. Dia masih terlihat sederhana. Ayah tiga anak itu juga masih percaya bahwa dirinya dibantu kekuatan gaib untuk memindahkan rumah.

Giman menceritakan sejak kisahnya viral, rumahnya banyak dikunjungi banyak orang. Lalu, bagaimana kondisinya sekarang?

Ini Fakta Terbaru Pria Ngawi yang Pindahkan Rumah Dalam Semalam:

1. Masih Ada yang Datang ke Rumah Giman Meski Tak Seramai Dulu

Rumah Giman sempat ramai didatangi orang saat kabar dirinya bisa memindahkan rumah dalam semalam viral di media sosial. Banyak orang berbondong-bondong datang saat itu. Namun setelah 3 bulan kehebohan itu, tamu mulai sepi.

"Dulu sempat ramai itu sekitar tiga bulan lamanya. Setelah itu sepi," cerita Giman kepada detikJatim.

Kendati demikian, masih ada 1-2 orang yang tetap penasaran dengan rumah Giman. Dalam sebulan bisa ada 5 orang yang datang.

"Masih ada tapi tidak seramai dahulu. Paling seminggu satu dua orang datang untuk melihat perkembangan," ujar Giman.

2. Giman Hidup dari Hasil Tani

Saat ini Giman hidup dari hasil tani dari sawah miliknya. Dia mengandalkan hasil panen padi dan jagung untuk cukupi kebutuhan istri dan tiga anaknya.

"Tanam jagung dan padi, tapi juga susah biaya tanam dengan panen tak sebanding. Pupuk mahal," keluh Giman.

Giman masih percaya ada kekuatan tak kasat mata yang membantunya. Baca halaman selanjutnya.