Masih adanya praktik prostitusi di makam Kembang Kuning menjadi perhatian Pemkot Surabaya. Tak terkecuali Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Dinkes Surabaya rutin memeriksa kesehatan para pekerja seks komersial (PSK) maupun waria yang ada di Kembang Kuning demi mencegah penularan penyakit seksual.
"Pemeriksaan kesehatan kepada populasi kunci atau poci, khususnya PSK telah konsisten dilakukan secara rutin oleh puskesmas wilayah bekerja sama dengan LSM sebagai pembina poci tersebut," jelas Kadinkes Surabaya Nanik Sukristina kepada detikJatim, Jumat (16/12/2022).
Nanik mengatakan, sebagai pembina, LSM membantu memobilisasi sasaran untuk dapat datang ke lokasi pemeriksaan. Selain itu, juga dilakukan pendampingan kepada pasien yang diperiksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan, pemeriksaan kesehatan terhadap PSK maupun waria tidak dilakukan di makam Kembang Kuning. Melainkan di tempat yang sudah ditentukan atau di puskesmas setempat.
"Dengan demikian, lokasi di Kembang Kuning merupakan tempat transaksi seksual, bukan spot pelaksanaan pemeriksaan kesehatan terhadap PSK. Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara kolaboratif di puskesmas terdekat di Kembang Kuning, yaitu Puskesmas Pakis," jelasnya.
Upaya Dinkes dalam menekan penyakit menular seksual, yakni dengan memberikan edukasi HIV yang benar. Seperti mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatan.
"Kepada kelompok populasi kunci , kelompok rentan (ibu hamil, masyarakat termasuk pelajar SMP SMA). Pendidikan reproduksi pada calon pengantin. Memperkuat pemantauan dan pendampingan pengobatan kepada pasien HIV sesuai standar," pungkasnya.
(abq/dte)