Satpol PP Surabaya Lebih Sering Ciduk Waria saat Razia Makam Kembang Kuning

Satpol PP Surabaya Lebih Sering Ciduk Waria saat Razia Makam Kembang Kuning

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 18 Des 2022 17:06 WIB
Makam Kembang Kuning Surabaya
Petugas Satpol PP Surabaya saat patroli di makam Kembang Kuning. (Foto: Dok. detikJatim)
Surabaya -

Prostitusi makam Kembang Kuning Surabaya masih menggeliat. Tak cuma wanita, di sana juga kerap ada waria yang menjajakan diri. Terbukti, Satpol PP sering menjaring para waria saat melakukan razia di makam Kembang Kuning.

Mereka disebut sebagai pria rawan sosial ekonomi (PRSE). Meski selalu dilakukan operasi dan ada yang diamankan oleh Satpol PP Surabaya, tetapi mereka masih saja kembali.

"Modus mereka ingin dapat pendataan. Saya yakin mereka ingin dapat pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya," jelas Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto kepada detikJatim, Jumat (16/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eddy menjelaskan, setiap malam Satpol PP Kecamatan Sawahan dan kota berkeliling dan berjaga di pos penjagaan. Saat detikJatim menelusuri jejak prostitusi di Kembang Kuning pada Jumat malam, memang ada Satpol PP dan polisi yang berpatroli.

Menurut Eddy, pihaknya tak pernah menjumpai Pekerja Seks Komersial (PSK) wanita di makam Kembang Kuning saat menggelar razia.

ADVERTISEMENT

"Kalau perempuan belum ada, yang sering kami temukan PRSE. Kalau kami bergerak ke Dolly kadang-kadang muncul lagi. Tiap Minggu kami tangkap," kata Eddy.

Berdasar penelusuran detikJatim, di makam Kembang Kuning biasa ada preman. Mereka yang biasanya mengabarkan ke para PSK wanita, jika ada mobil patroli petugas masuk ke area kompleks makam. Wajar jika kemudian petugas tak menjaring PSK wanita.

Ketika melakukan operasi, Eddy menyebut setiap minggunya mendapatkan PRSE. Meskipun jumlahnya tidak banyak, mereka tetap diamankan.

"Kalau di situ ada lah, nggak banyak, 4-6 (PRSE). Kalau ada yang diamankan, kalau lengah, ya mereka muncul," ujarnya.

PRSE yang diamankan dibawa ke kantor Satpol PP. Kemudian dibawa ke Liponsos dan nantinya diberikan pembinaan oleh Dinsos. Lantaran modusnya ingin mendapatkan uang dan pekerjaan, pihaknya akan menggandeng Disnaker untuk memberikan pekerjaan.

"Mungkin saya juga akan melibatkan Disnaker juga untuk lowongan pekerjaan untuk kelompok mereka," tukas Eddy.




(abq/dte)


Hide Ads