Riwayat Prostitusi Makam Kembang Kuning Surabaya Sudah Eksis Sejak 70-an

Riwayat Prostitusi Makam Kembang Kuning Surabaya Sudah Eksis Sejak 70-an

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 18 Des 2022 13:47 WIB
Makam Kembang Kuning Surabaya
Suasana makam Kembang Kuning Surabaya saat malam. (Foto: Dok. detikJatim)
Surabaya -

Prostitusi di Makam Kembang Kuning Surabaya masih menggeliat meski berulang kali ditindak. Riwayat bisnis esek-esek di sana sudah ada sejak era 1970-an.

"Sekitar tahun 1975-an itu sudah ada," terang salah satu pegiat sejarah dari Komunitas Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo kepada detikJatim, Minggu (18/12/2022).

Soal keberadaan makam Kembang Kuning sejak 1970-an itu juga dibenarkan oleh warga setempat. Warga yang meminta namanya diinisial HN itu menyebut sejak dirinya kecil, prostitusi Kembang Kuning sudah ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak 1975 sudah ada, waktu itu banyak juga anak PSK yang belajar ngaji sama orang-orang tua di sini. Saya ingat betul, mereka ngajinya bareng saya," sebut HN.

Kembali ke Kuncar, dia menjelaskan makam Kembang Kuning merupakan pengembangan wilayah makam Peneleh Surabaya. Sebab, makam Peneleh kala itu sudah penuh.

ADVERTISEMENT

"Kalau Kembang Kuning itu dibangun karena makam Peneleh penuh. Jadi pada tahun 1924 itu dibangun menjadi pengembangan makam Peneleh," papar Kuncar.

Menurut Kuncar, prostitusi di makam Kembang Kuning tak bisa lepas kaitannya dengan berdirinya prostitusi di Jarak, Dolly. Saat itu bisnis prostitutsi dari Jarak hingga kampung Sidokumpul.

"Sejarah prostitusi di makam kembang kuning itu ada kaitannya dengan Dolly. Di sana kan ada kampung Sidokumpul, itu kalau secara level, prostitusi di sana level paling rendah untuk kebutuhan prostitusi di area situ," kata Kuncar.

"Awalnya praktiknya di sekitar Kampung Sidokumpul itu. Namun, lama-kelamaan menjalar ke area makam. Selain wanita, di sana juga banyak bencong (waria). Semakin bertambah waktu, karena area makam sudah banyak, maka banyak juga yang berdiri di Jalan Diponegoro kala itu," lanjut Kuncar.

Kuncar menambahkan, wilayah prostitusi Dolly merupakan area makam China. Sedangkan makam Kembang Kuning merupakan makam Bangsa Eropa.

"Namun karena makam China sebelumnya menjadi perkampungan, yang kemudian menjadi prostitusi, makam China dijadikan satu dengan makam Kembang Kuning," tukas Kuncar.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads