130 Crosser Enduro Rally Championship 2022 Geber Motor di Lereng Bromo

130 Crosser Enduro Rally Championship 2022 Geber Motor di Lereng Bromo

M Rofiq - detikJatim
Sabtu, 10 Des 2022 17:36 WIB
Para crosser di Kejurnas Enduro Rally Championship 2022 di lereng gunung Bromo,
Para crosser di Kejurnas Enduro Rally Championship 2022 di lereng gunung Bromo. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Kejuaraan Nasional Enduro Rally Championship 2022 putaran kedua digelar di lereng perbukitan Gunung Bromo, di Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur. Sebanyak 130 orang crosser lokal, nasional, dan mancanegara adu nyali di perlintasan ekstrem perbukitan Bromo.

Panorama alam Gunung Bromo tidak hanya cocok untuk tempat wisata. Lereng Bromo yang curam pun cocok bagi para crosser dalam menunjukkan kemampuan dan mengembangkan bakatnya.

Setelah digelar di Jawa Tengah pada 11-13 Februari 2022, Panitia Orca IERC Kejurnas Round 2 Indonesia Enduro Rally Championship 2022 akhirnya memilih lereng dan perbukitan Bromo sebagai lokasi ajang motor trail bertema From Sun Meet The Moon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Segala persiapan dilakukan para peserta. Mulai dari peralatan perlengkapan, sarung tangan, helm, dan juga kondisi motor trail yang akan digunakan. Peserta juga menyiapkan fisik serta alat GPS yang ditempel di motor agar terlacak saat mengalami problem di tengah hutan.

Perlombaan ini digelar selama 3 hari sejak tanggal 9-11 Desember 2022. Ada 4 kelas yang dilombakan, yakni kelas Team Enduro Class Individu, Enduro Built up, Individu Enduro Lokal, serta kelas Individu Enduro 40+.

ADVERTISEMENT

Para peserta harus menuntaskan 3 trek. Trek pertama berjarak tempuh 90 kilometer. Pada Sabtu ini jarak tempuh trek yang harus dilalui para crosser sejauh 110 kilometer. Kemudian pada hari ke-3 jarak trek yang disediakan panitia sejauh 95 kilometer.

Semua trek yang disediakan mayoritas berada di perbukitan lereng Bromo di wilayah Kabupaten Probolinggo. Tujuannya sekaligus untuk mengeksplorasi wisata Gunung Bromo agar lebih dikenal dunia.

Eko Apriyanto, salah seorang peserta kelas individu Enduro Built Up perwakilan Tim Polres Probolinggo mengatakan bahwa ketiga trem itu masing-masing memiliki kualifikasi. Dari yang mudah, sedang, dan yang paling sulit atau ekstrem. Eko adalah peraih posisi 4 pada hari pertama.

"Yang pasti kejuaraan ini sangat menantang bagi kami, dan untuk penghobi sepeda motor trail yang memang sangat - sangat kami tunggu dan kami harapkan bisa diadakan di Gunung Bromo," ujar Apriyanto.

Nyumalia yang biasa dipanggil Nyum dari tim SAS Probolinggo sebagai peserta individu Enduro Lokal mengaku baru kali ini ikut kejuaran IERC Enduro Rally. Pada hari pertama dia mampu meraih posisi ke-2 dan masih ada 2 kali putaran yang harus dia lalui.

"Ikut kelas lokal, baru kali ini ikut kejuaraan IERC. Kalau kejuaraan lain jalurnya lebih berat, kalau ini ke rally, kesulitan hanya di jalur. Kemarin peringkat ke 2 untuk putaran" kata Nyumalia.

Peserta lain asal Medan Catra Ginting dan Wira dari Tim Gudang Garam mengatakan pada Kejurnas Round 2 Indonesia Enduro Rally 2022 ini banyak trek panjang dan lintasan rally, bukan track berliku. Dia berharap bisa meraih juara di Kejurnas ini.

"Kami masuk urutan ke 2 di kelas yang saya ikuti. Track jalan licin dan berlumpur dengan tantangan banyak jurang. Sangat menikmati track yang disediakan panitia, semoga bisa menjadi juara di putaran pertama hingga hari ketiga," kata Catra Ginting dan Wira.

Ketua Pelaksana Kejurnas Round 2 Indonesia Enduro Rally Championship 2022 Edi Nurwanto mengatkan bahwa Kejurnas ini pada putaran pertama digelar di Jawa Tengah. Pada putaran pertama itu disedaiakn 3 trek. Sama halnya dengan di Bromo.

Menurutnya, putaran kedua Kejurnas ini digelar di Bromo agar destinasi wisata Bromo menjadi bisa lebih dikenal dunia dan bisa bangkit kembali akibat Pandemi COVID- 19 kemarin.

"Diikuti 130 peserta dibagi 4 kelas. Ada berapa peserta asing karena ada point internasionalnya. Jadi ada beberapa rider dari mancanegara," ujarnya.

Event Kejurnas Enduro Rally Championship ini mengandalkan GPS dan live tracking untuk memantau keberadaan peserta selama kompetisi dengan tujuan untuk menjaring bibit crosser Indonesia yang handal menuju ajang kejuaraan internasional.




(dpe/iwd)


Hide Ads