Upaya Walkot Eri Cegah Gangster di Surabaya, Patroli hingga Kejar Paket B

Upaya Walkot Eri Cegah Gangster di Surabaya, Patroli hingga Kejar Paket B

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 08 Des 2022 20:25 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi melakukan sidak lanjutan di RSUD dr Soewandhie Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Beberapa waktu ini gerombolan remaja anggota gangster membawa senjata tajam meresahkan warga Kota Surabaya. Mereka berbuat onar dengan konvoi pamer senjata tajam hingga tawuran di jalanan.

Untuk membasmi gerombolan remaja tanpa tujuan yang jelas dan meresahkan itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forkopimda Surabaya telah melakukan sejumlah upaya. Beberapa di antaranya membuahkan hasil, dengan ditangkapnya sejumlah remaja anggota gangster.

Patroli Setiap Hari dan Besar-besaran saat Weekend

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya yang dilakukan Eri yaitu, setiap hari dilakukan patroli di seluruh kecamatan hingga perbatasan kota, antara Gresik dan Sidoarjo. Pada saat Sabtu dan Minggu, operasi bersama dengan Kepolisian dan TNI dilakukan skala besar-besaran. Terakhir pada Senin lalu, Satpol PP mengamankan 19 remaja.

Eri mengatakan, pemuda yang meresahkan Surabaya bukan hanya gangster. Tetapi ada sekelompok anak muda berusia di bawah 15, 17 sampai 18 tahun yang mencari eksistensi dirinya dengan kumpul-kumpul.

ADVERTISEMENT

"Setelah itu merasa bersaing kedua belah pihak, akhirnya mereka menunjukkan siapa yang paling berani dengan menggunakan sajam. Tapi Alhamdulilah, dengan operasi besar-besaran dan saya maturnuwun warga Surabaya sudah menjaga kota. Setiap perkampungan dan wilayahnya dijaga. Inilah Surabaya sesungguhnya, warga memiliki rasa pahlawan, maturnuwun sanget, ayo dijaga terus kota ini agar tetap aman nyaman," kata Eri kepada wartawan, Kamis (8/12/2022).

Sudah dua hari ini, saat patroli pihaknya tidak mendapati pemuda yang membawa sajam. Eri berharap hal ini menjadi yang terakhir kalinya dan tidak ada gangster maupun remaja bersajam membuat masyarakat resah. Agar Surabaya tetap menjadi kota yang aman dan nyaman.

Berikan Sekolah Kebangsaan Semi Militer

Bagi para pemuda yang diamankan di Polrestabes maupun Satpol PP akan data siapa saja anggotanya. Kemudian Pemkot Surabaya akan memberikan pembinaan sekolah kebangsaan semi militer pada Januari 2023 langsung kepada semua remaja yang terjaring.

Di sekolah kebangsaan yang akan bekerja sama dengan TNI dan Polri sebagai pemateri, akan dimunculkan rasa kebangsaan. Pada saat sekolah kebangsaan, paginya dilatih semi militer untuk ditumbuhkan rasa cinta bangsanya, malamnya akan diisi dengan ibadah sesuai masing-masing agama.

"Jadi di situlah nanti anak-anak saya harapkan dengan pembinaan yang luar biasa tentang agama dan cinta bangsa. Maka akan muncul cinta kasihnya," ujarnya.

Ini yang dilakukan pada anggota gangster yang tertangkap. Baca di halaman selanjutnya.

Remaja yang Diamankan Merawat ODGJ dan Lansia

Wali Kota Eri mengatakan, selain mendapatkan sekolah kebangsaan dan sekolah agama, pemuda yang telah terjaring akan diajak ke tempat ODGJ dan panti jompo agar turut merawat mereka. Tetapi, Eri menegaskan hal ini bukan menjadi sanksi sosial.

Remaja yang sudah membuat warga Surabaya resah akan diajak ke Panti Wreda (panti jompo), ke tempat ODGJ (Liponsos). Mereka akan disadarkan bagaimana rasa cinta bangsa masuk ke dalam hatinya. Ketika rasa itu tumbuh, mereka akan merasa ada kehidupan yang lebih buruk daripada kehidupannya.

"Kami tunjukkan, misal ini loh ada orang tua yang dibuang anaknya. Kami tunjukkan, nanti akan ada rasa kemanusiaan yang muncul. Setelah itu kami bawa ke ODGJ, yang tidak dirawat keluarganya itu dimandiin. Jadi setelah sekolah kebangsaan dan agama, kami akan masukkan kesana dengan kami dari pemkot akan ada diklat kemanusiaan sekitar dua atau tiga hari," jelasnya.

Difasilitasi Sekolah Kejar Paket B

Pemkot Surabaya juga memfasilitasi sekolah kejar paket B bagi remaja yang diamankan karena membawa senjata tajam. Sebab remaja usia 14-15 tahun itu ada yang putus sekolah. Khususnya yang ditemukan Eri saat patroli gangster Sabtu (3/12).

Selain memfasilitasi sekolah kejar paket B, Dispendik juga memberikan pendidikan karakter. Diberikan juga kegiatan positif lainnya agar anak putus sekolah tidak terjerumus lagi ke dalam pergaulan yang salah.

"Nanti saya segera, ini mau ketemu ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). selain akademis, ada keahlian khusus, diajar nyablon, seni dan lainnya saling mengisi agar banyak kesibukan saat kejar paket," kata Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh.

Untuk anak-anak putus sekolah yang ditemukan Walkot Eri pada saat patroli langsung di data untuk kejar paket B. Tentunya juga diberikan pendampingan kepada anak putus sekolah.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads