Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib mengatakan, aksi teror itu merupakan bukti bahwa ideologi takfiri masih ada.
"Kejadian ini mengingatkan kembali kepada kita bahwa ideologi takfiri masih eksis," tegas ulama yang akrab disapa Gus Salam tersebut, Rabu (7/12/2022).
Diketahui, AS, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung menaiki motor berwarna biru. Di bagian depan, di bawah lampu motor tersebut tertera sederet tulisan. 'KUHP Hukum Syirik/Kafir. Perangi Para Penegak Hukum Setan'
Selain itu juga ada tulisan 'QS:9:29' atau Surat At Taubah ayat 29.
Artinya:
"Perangi lah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk"
Menurut Gus Salam, ada kedangkalan pelaku dalam memahami doktrin-doktrin agama.
"Hal ini dipicu oleh kedangkalan dalam memahami doktrin-doktrin agama yang dimiliki pelaku," kata Gus Salam.
Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang tersebut berharap ada tindakan tegas terkait dengan ideologi takfiri di Indonesia.
"Perlu adanya upaya-upaya kongkret untuk menanggulangi agar tidak terulang," ucap Gus Salam
(fat/dte)