.webp)
Saat razia gangster, ditemukan fakta bahwa anggotanya banyak yang masih remaja. Dispendik Surabaya meminta sekolah-sekolah untuk melakukan pemeriksaan kepada siswa. Khususnya pemeriksaan HP dan tas siswa SMP untuk memastikan tidak ada siswa yang tergabung dalam gangster.
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, pihak sekolah diminta untuk melakukan terhadap isi tas siswa apakah ditemukan sajam. Begitu pula dengan HP, apakah ada arah ke gangster atau tawuran dan lainnya.
"Jadi BK saat jam-jam khusus mengecek HP dan tas. Kan biar tahu dan tidak hanya HP saja. Saya minta kontrol anak-anak, dicek tas bawa sajam atau tidak, story HP. Nanti rutin dilakukan itu," kata Yusuf saat dihubungi detikJatim, Selasa (6/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengecekan HP dan tas siswa sendiri sudah dilakukan sejak dua pekan lalu. Namun kini semakin ditingkatkan kembali, untuk meminimalisir siswa yang ikut gangster.
Sejauh ini belum ditemukan senjata tajam atau siswa yang tergabung dalam gangster usai dilakukan pengecekan. Tetapi Dispendik akan terus melakukan pemeriksaan secara rutin.
Yusuf juga meminta siswa agar membatasi diri ketika berteman melalui sosial media. Sebab, perseteruan antar remaja juga bisa terjadi akibat pancingan dari media sosial.
"Kita persuasif, anak-anak disupervisi, saya minta diberi batasan-batasan di media sosial saat berteman. Takutnya nanti ada yang terpancing," ujarnya.
Yusuf mengaku telah mengumpulkan guru BK dan Agama untuk lebih aktif mendampingi para siswa.
"Harapannya nanti disampaikan orang tua siswa untuk pemantauan dan pendampingan putra-putrinya, khususnya di jam libur, malam Sabtu, malam Minggu," pungkasnya.
(esw/iwd)
