Gangster SMP Putus Sekolah Difasilitasi Pemkot Surabaya Masuk Kejar Paket B

Gangster SMP Putus Sekolah Difasilitasi Pemkot Surabaya Masuk Kejar Paket B

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 06 Des 2022 23:19 WIB
Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh
Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat patroli gangster Sabtu (3/12) menemukan anak SMP putus sekolah dan membawa sajam. Anak-anak yang putus sekolah itu akan diberikan fasilitas sekolah kejar paket B dan pendidikan karakter.

Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh mengatakan pada patroli gangster di Surabaya, tidak ditemukan adanya pelajar SMP yang masih aktif. Tetapi, pihaknya juga memberikan atensi pada anak putus sekolah.

"Nanti di-outlet Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) dan sama kelurahan kita masukkan di kejar paket, difasilitasi sekolah kejar paket," kata Yusuf saat dihubungi detikJatim, Selasa (6/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memfasilitasi sekolah kejar paket B, Dispendik juga memberikan pendidikan karakter. Diberikan juga kegiatan positif lainnya agar anak putus sekolah tidak terjerumus lagi ke dalam pergaulan yang salah.

"Nanti saya segera, ini mau ketemu ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). selain akademis, ada keahlian khusus, diajar nyablon, seni dan lainnya saling mengisi agar banyak kesibukan saat kejar paket," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk anak-anak putus sekolah yang ditemukan Walkot Eri pada saat patroli langsung di data untuk kejar paket B. Tentunya juga diberikan pendampingan kepada anak putus sekolah.

"Langsung, jadi dilakukan pendampingan dan langsung. Biar tidak ada waktu senggang nanti pikirannya kembali lagi," ujarnya.

Pola pembelajaran sekolah kejar paket juga tidak seperti formal. Biasanya PKBM sudah memiliki jam tambahan skill keahlian.

Yusuf juga telah mengumpulkan guru Bk dan Agama untuk lebih aktif mendampingi para siswa. "Harapannya nanti disampaikan orang tua siswa untuk pemantauan dan pendampingan putra-putrinya, khususnya di jam libur, malam Sabtu, malam Minggu," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads