31 Gangster Remaja Surabaya Terciduk Razia Bakal Masuk Sekolah Kebangsaan

31 Gangster Remaja Surabaya Terciduk Razia Bakal Masuk Sekolah Kebangsaan

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 06 Des 2022 22:36 WIB
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Operasi skala besar cipta kondisi bersama 3 pilar pada Sabtu dan Senin kemarin menciduk 31 remaja membawa sajam di Jalan Kenjeran. 31 Remaja itu diamankan di kantor Satpol PP Surabaya.

Remaja yang terlibat gangster tersebut akan diberikan sekolah kebangsaan atau pendidikan semi militer. Remaja yang juga diamankan di Polrestabes Surabaya juga akan diberikan pendidikan serupa.

Ini sesuai dengan arahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Sekolah kebangsaan ini akan bekerja sama dengan TNI dan Polri sebagai pemateri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, prosesnya saat ini masih dirumuskan bersama Bakesbangpol dan tim anggaran. Dalam sekolah kebangsaan akan diberikan pendidikan semi militer, berupa latihan fisik maupun materi. Rencananya akan pendidikan semi militer ini akan berlangsung selama 2-4 minggu.

"Jadi mereka didiklat seperti pendidikan semi militer, fisik, PBB, sela-sela itu pemberian materi terkait wawasan kebangsaan. Korem, Polrestabes, aparat penegak hukum dampak peraturan seperti apa. Kegiatan seperti itu Pak Wali juga memikirkan 10 tahun ke depan seperti apa generasi kita," ujar Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (6/12/2022).

ADVERTISEMENT

Pemkot dan tiga pilar pada Sabtu (3/12) mendapatkan 12 remaja membawa senjata tajam di kawasan Jalan Kenjeran dan dibawa ke kantor Satpol PP. Dari 12 orang remaja yang terjaring, 5 di antaranya warga luar Surabaya dan dikembalikan ke rumahnya masing-masing.

"Lima orang itu sudah kami buatkan surat kepada kabupaten/kota asal untuk ditindak lanjuti penanganannya," ujarnya.

Sementara 7 remaja lainnya hingga saat ini masih dalam penanganan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB), Dinas Sosial (Dinsos) dan kecamatan. Rata-rata 7 orang remaja yang terjaring waktu itu masih duduk di bangku SMP, bahkan ada yang putus sekolah.

"Kami juga sedang berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk yang kejar paket B. Sesuai arahan Pak Wali Kota, mereka yang putus sekolah diupayakan untuk bisa mengikuti kejar paket B," jelasnya.

Kemudian, operasi pada Senin (5/12) malam, Satpol PP mengamankan 19 remaja di kawasan utara. Saat ini 19 remaja itu sedang dites urine di Puskesmas Ketabang, jika hasil positif narkoba langsung diserahkan ke BNN untuk rehabilitasi.

Tetapi, jika hasil tes urine negatif, maka masing-masing orang tua bisa menjemput anak-anaknya di kantor Dinsos Kota Surabaya. Sebelum dijemput, para orang tua remaja itu diimbau menyiapkan beberapa bukti, seperti KK, KTP dan akta kelahiran.

"Yang terjaring pada malam minggu, sudah kami kembalikan ke orang tuanya. Yang senin malam, masih kami tes urine, kemudian kami data semua untuk diikutkan sekolah kebangsaan," pungkasnya.




(esw/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads