Polisi Ungkap Kerawanan Kecelakaan di Jalur Bus Masuk Jurang Magetan

Polisi Ungkap Kerawanan Kecelakaan di Jalur Bus Masuk Jurang Magetan

Sugeng Harianto - detikJatim
Selasa, 06 Des 2022 10:08 WIB
Kasubdit Laka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Hotman Sirait
Kasubdit Laka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Hotman Sirait (kanan). (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Magetan -

Lokasi bus pariwisata masuk jurang Magetan di jalan tembus Sarangan-Tawangmangu, Plaosan Magetan dikenal rawan kecelakaan. Korlantas Polri memiliki catatan kecelakaan di wilayah tersebut yang terekam data Integrated Road Safety Management System (IRSMS).

Dihimpun detikJatim dari berbagai sumber, IRSMS adalah sebuah sistem informasi elektronik yang mencatat kejadian kecelakaan lalu lintas secara spesifik dan akurat. IRSM juga bisa mengidentifikasi blackspot atau wilayah rawan kecelakaan.

Berdasar data yang terekam di IRSMS tersebut, ada 11 kali kecelakaan di wilayah sekitar lokasi kecelakaan bus masuk jurang di Magetan selama 2 tahun terakhir. Korlantas Polri juga meminta data manual yang dicatat oleh Sat Lantas Polres Magetan. Ternyata jumlah kecelakaan yang tercatat di data manual jauh lebih banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data Sat Lantas ada 20 kali kejadian kecelakaan di lokasi tersebut sejak 2 tahun terakhir," jelas Kasubdit Laka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Hotman Sirait, Selasa (6/12/2002).

Hotman menjelaskan bahwa jalur sepanjang jarak 500 meter sekitar tikungan Mojosemi hampir masuk kategori black spot. Untuk meningkatkan keselamatan pengendara di jalur tersebut, Korlantas Polri merekomendasikan penambahan rambu-rambu peringatan rawan kecelakaan.

ADVERTISEMENT

"Nyaris disebut black spot area karena sering terjadi kecelakaan. Kami minta penambahan rambu lalu lintas di lokasi rawan kecelakaan tersebut," imbuh Hotman.

Terkait dengan penyelidikan penyebab kecelakaan, Hotman masih belum bisa menjawabnya. Dia menyebut bahwa bus perlu dievakuasi terlebih dahulu dari dasar jurang.

"Kendaraan itu kalau bisa diangkat. Maka Unit TAA Polda Jatim bisa menghitung berdasarkan teknologi yang ada. Sebenarnya kecepatan awal sebelum jatuh itu berapa," kata Hotman.

Hingga hari ini, bangkai bus memang belum dievakuasi. Rencana untuk mengevakuasi bus nahas kemarin Senin (5/12) urung dilakukan. Sebab, Unit TAA masih fokus ke olah TKP.

Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata milik PO Semeru Putra Transindo bernopol H 1470 AG itu berangkat dari Semarang Barat hendak menuju Telaga Sarangan Magetan. Mereka merupakan rombongan satu RT asal Kelurahan Manyaran, Semarang Barat yang akan berwisata. Akibat kecelakaan itu 7 orang tewas dan 48 orang lainnya luka-luka.




(fat/dte)


Hide Ads