Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar blak-blakan banyak pihak yang menyuruhnya mundur sebagai calon presiden (capres). Bahkan, mereka berani mendatangi langsung Cak Imin-sapaan akrab Muhaimin.
Namun, menurut pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai, apa yang disampaikan Cak Imin ke publik cuma sebagai bentuk strategi politik. Cak Imin dianggap meniru cara yang pernah dipakai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meraih simpati publik.
"Cak Imin sebenarnya sedang mencari penguatan menuju 2024. Cara itu menurut saya bisa jadi adalah cara Cak Imin untuk menakar dan mengetahui seberapa kuat respons publik, khususnya pendukungnya untuk istikamah mendukungnya maju capres 2024," kata Surokim kepada detikJatim, Senin (5/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surokim menyebut, Cak Imin ingin memosisikan dirinya sebagai orang yang mellow alias terzalimi dalam kontestasi ini. Hal itu merupakan cara yang pernah dipakai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004 silam.
"Jika ada pihak yang menyuruhnya mundur dalam proses pencapresan itu bisa saja dan yang tahu ya beliau sendiri persisnya. Tapi memang pencapresan kan isu sensitif dan angin ke situ selalu kencang. Semua kandidat harus paham dan sadar itu sejak awal, tidak boleh mellow, biasa saja," katanya.
"Sebagai orang yang berpengalaman politik dalam urusan capres, Cak Imin bisa jadi ingin mendapatkan efek mellow yang dulu pernah dipakai Pak SBY sebagai salah satu strategi maju capres dan waktu itu efektif," sambungnya.
Surokim mengungkapkan, menjelang tahun politik memang berbagai cara dilakukan oleh figur yang berpotensi maju capres untuk mendapat simpati dari publik.
"Politik kita memang kadang unik, jurus melempar batu sembunyi tangan seperti itu banyak dan biasa dipakai para politisi menjelang pilpres untuk mendapat efek mellow agar terkesan terzalimi sehingga bisa mendongkrak elektabilitas," bebernya.
Menurut Surokim, peluang Cak Imin sebagai capres memang cukup berat. Tetapi sebagai penentu koalisi, Cak Imin punya pengalaman mumpuni.
"Peluang Cak Imin untuk menjadi capres, saya pikir tetap terbuka, tetapi rasanya cukup berat jika melihat elektabilitas beliau sejauh ini di berbagai survei. Sejauh ini Cak Imin memang mahir untuk urusan dukung-mendukung dan pembentukan koalisi pilpres, tetapi belum teruji untuk ikut jadi kontestan langsung dalam pilpres," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Cak Imin mengaku banyak pihak yang memintanya mundur sebagai capres.
"Sudah banyak yang datang ke saya, Gus Muhaimin mundur saja, nggak usah nyapres. Banyak sekali tantangan dan peluang yang akan sulit," kata Muhaimin dalam sambutannya saat membuka Grand Final Gus Muhaimin Festival Al Banjari di Kantor DPW PKB Jatim, Sabtu (3/12).
Cak Imin juga mengaku mendapat bocoran jika dirinya akan terus mendapatkan serangan yang lebih berat ke depannya.
"Banyak yang bisikin saya, awas serangan lebih menjadi kenceng lagi, semakin hari semakin ke depan," sambungnya.
(fat/dte)