Level dan Status 8 Gunung Api di Jawa Timur

Level dan Status 8 Gunung Api di Jawa Timur

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 05 Des 2022 15:20 WIB
PROBOLINGGO, INDONESIA - JULY 23: General view of the Bromo Tengger Semeru National Park, showing Mount Bromo, Mount Semeru and Mount Batok, the location of the Tenggerese villages where the Tenggerese Hindu Yadnya Kasada Festival is held, in the background, on July 23, 2013 in Probolinggo, Indonesia. The festival is the main festival of the Tenggerese people and lasts about a month. On the fourteenth day, the Tenggerese make the journey to Mount Bromo to make offerings of rice, fruits, vegetables, flowers and livestock to the mountain gods by throwing them into the volcanos caldera. The origin of the festival lies in the 15th century when a princess named Roro Anteng started the principality of Tengger with her husband Joko Seger, and the childless couple asked the mountain Gods for help in bearing children. The legend says the Gods granted them 24 children but on the provision that the 25th must be tossed into the volcano in sacrifice. The 25th child, Kesuma, was finally sacrificed in this way after initial refusal, and the tradition of throwing sacrifices into the caldera to appease the mountain Gods continues today. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Gunung Semeru (paling tinggi)/(Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti)
Surabaya -

Ada 8 gunung api aktif di Jawa Timur. Tingkat aktivitas atau status masing-masing berbeda satu sama lain. Terbaru, Gunung Semeru ditingkatkan statusnya dari Siaga menjadi Awas, atau dari aktivitas level III menjadi level IV.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 15/2011, tingkat aktivitas gunung api terbagi menjadi 4. Mulai dari Level I hingga Level IV.

Tidak ada gunung api selain Semeru di Jawa Timur, bahkan di Indonesia yang saat ini sedang berada pada tingkat aktivitas Level IV atau berstatus Awas. Sementara 7 gunung lain di Jatim ada yang berstatus Level I, II, maupun III.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Level I (Normal)

Tingkat aktivitas gunung api pertama yakni Level I atau Normal. Pada tingkat aktivitas ini hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif tetapi tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas signifikan.

ADVERTISEMENT

Ancaman bahaya berupa gas beracun bisa terjadi di sekitar kawah pada gunung api tertentu. Masyarakat juga masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari mematuhi ketentuan pemda setempat sesuai rekomendasi teknis Kementerian ESDM.

Ada 47 gunung api di seluruh Indonesia yang berstatus normal atau Level I. Termasuk di antaranya 4 gunung api aktif di Jatim. Baik Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Ijen, Gunung Kelud, dan Gunung Lamongan.

Keempat gunung api di Jatim berada di Level I atau Normal dengan sejumlah gunung lain. Di antaranya Gunung Agung di Bali, Gunung Salak, Tangkuban Perahu, dan Papandayan di Jawa Barat, serta Gunung Slamet, Gunung Sundoro, dan Gunung Sumbing di Jawa Tengah.

Level II (Waspada)

Pada tingkat selanjutnya, yakni Level II atau Waspada, hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api yang berada di level ini dapat terjadi erupsi.

Ancaman bahaya gunung api ini berada di sekitar kawah. Meski begitu masyarakat masih bisa melakukan kegiatan di sekitar gunung, tidak direkomendasikan beraktivitas di sekitar kawah dan diimbau meningkatkan kewaspadaan.

Pada tingkat aktivitas gunung api ini ada 17 gunung di Indonesia yang berstatus Level II atau Waspada. Termasuk di antaranya 2 gunung di Jawa Timur. Yakni Gunung Bromo dan Gunung Raung.

Pada level ini 2 gunung api di Jatim itu berstatus Level II atau waspada bersama sejumlah gunung lainnya. Di antaranya Gunung Rinjani di NTB, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Kerinci di Jambi, Sumatera Barat, juga Gunung Gamalama di Maluku Utara.

Level siaga hingga awas. Baca di halaman selanjutnya.

Level III (Siaga)

Pada tingkat aktivitas gunung api ini hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata. Salah satunya, gunung api mengalami erupsi.

Tentunya ancaman bahaya erupsi bisa meluas tetapi tidak sampai mengancam permukiman penduduk. Pada level ini juga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas di sekitar lembah sungai berhulu di daerah puncak.

Tidak hanya itu masyarakat diminta mulai menyiapkan diri untuk mengungsi sembari menunggu perintah dari pemda sesuai rekomendasi teknis Kementerian ESDM dan terancam dilarang melakukan aktivitas di sekitar gunung.

Pada status Level III atau Siaga ini tidak ada gunung api di Jatim yang termasuk di antaranya. Tadinya Gunung Semeru ada di level ini. Tapi sejak Minggu (4/12/2022) statusnya dinaikkan menjadi Level IV.

Adapun gunung yang termasuk di antara level ini yakni Anak Krakatau di Lampung, Ili Lewotolok di NTT, dan Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta serta di Jawa Tengah.

Level IV (Awas)

Pada tingkat tertinggi aktivitas gunung api ini hasil pengamatan visual dan instrumental menunjukkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api sudah mengalami erupsi.

Ancaman bahaya erupsi ini bisa meluas dan mengancam permukiman penduduk sehingga masyarakat diminta segera mengungsi sesuai dengan perintah dari pemda sesuai rekomendasi teknis dari Kementerian ESDM.

Tidak hanya itu, sudah ada imbauan bagi masyarakat di wilayah yang terancam tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam radius yang telah ditentukan serta diminta menjauhi zona merah aktivitas gunung api.

Gunung Semeru di Jawa Timur pada Minggu kemarin baru saja dinaikkan statusnya menjadi Awas oleh PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM. Aktivitas awan panas guguran juga telah memaksa lebih dari 2 ribu orang warga mengungsi.

Berikut ini daftar gunung api Jatim sesuai tingkat aktivitasnya.

Level I (Normal)

• Gunung Arjuno
• Gunung Welirang
• Gunung Ijen
• Gunung Kelud
• Gunung Lamongan

Level II (Waspada)

• Gunung Bromo
• Gunung Raung

Level III (Siaga)

• Tidak Ada

Level IV (Awas)

• Gunung Semeru



Hide Ads