Salah satu keluarga dari pelajar Pasuruan yang sempat hilang selama 10 hari membenarkan kronologi temuan seperti disampaikan polisi. Namun yang bersangkutan tidak tahu bila ada laporan pidana ke polisi.
Fandi Akhmad paman salah satu pelajar perempuan VDA membenarkan kronologi penemuan keponakannya memang seperti yang telah disampaikan oleh Polisi. Keponakannya itu sempat pergi ke beberapa tempat dengan 3 temannya.
"Hampir sama seperti keterangan polisi di berita itu," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (2/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat pelajar yang dilaporkan hilang sejak Jumat 18 Oktober 2022 akhirnya ditemukan di sebuah lokasi terpencil di Dusun/Desa Carat, Gempol, Pasuruan Senin (21/11).
Fandi sendiri mengatakan bahwa saat proses penggerebekan keempat pelajar bersama warga setempat itu dirinya tidak ikut. Tidak hanya itu, karena kondisi kesehatannya dirinya sama sekali belum mampir ke rumah keponakannya.
"Saya belum ke rumah Vania sama sekali. Hari ini tadi saya sendiri baru memeriksakan kesehatan saya. Mata saya ini kayak kabur begitu," ujarnya.
Karena itulah Fandi mengaku belum tahu bahwa ada pelaporan ke pihak kepolisian tentang dugaan pidana melarikan anak di bawah umur yang dilayangkan oleh keluarga pelajar perempuan.
Seperti diketahui 4 pelajar yang hilang selama 10 hari mengaku sengaja kabur dari rumah itu terdiri dari 2 pelajar laki-laki dan 2 pelajar perempuan. Mereka sempat keliling ke sejumlah lokasi bersama-sama berboncengan 2 sepeda motor.
"Saya nggak tahu kalau ada pelaporan. Nggak dapat kabar juga dari keluargany, karena saya juga belum main ke sana," katanya.
Mengenai siapa perwakilan keluarga yang datang ke Dusun/Desa Carat, Gempol dan sempat memukul salah satu pelajar laki-laki? Fandi memastikan bahwa dirinya saat itu tidak ikut serta, melainkan ayah VDA sendiri.
"Waktu itu saya nggak ikut. Ayahnya sendiri yang ikut ke sana itu," katanya.
Laporan pidana di kepolisian. Baca di halaman selanjutnya.