Kasus HIV-AIDS di Surabaya Meningkat, 44% Ditularkan Lewat Seks Sesama Jenis

Kasus HIV-AIDS di Surabaya Meningkat, 44% Ditularkan Lewat Seks Sesama Jenis

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 02 Des 2022 03:01 WIB
Ilustrasi HIV AIDS dan OHDA
Foto: Rachman_punyaFOTO
Surabaya -

Angka kasus HIV-AIDS di Kota Surabaya meningkat di Hari AIDS Sedunia 2022. Data terakhir, kasus HIV di Surabaya diderita sebanyak 663 orang.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, saat ini kasus HIV ada 663 yang terinfeksi. Kebanyakan diantaranya usia 25-49 tahun.

"Penemuan Kasus HIV di Kota Surabaya tahun 2022 sebesar 663 kasus," kata Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina kepada detikJatim, Kamis (1/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kelompok umur kasus HIV-AIDS di Surabaya tahun 2022, kasus terbanyak pada usia 25-49 tahun. Kasus HIV didominasi oleh laki-laki.

Kemudian, penyebab terjadinya penularan HIV ada tiga. Yakni homoseksual, heteroseksual, dan penasun. Tertinggi karena heteroseksual.

ADVERTISEMENT

Perilaku seks sesama jenis (homoseksual) ada 44,04%, perilaku seks berbeda jenis (heteroseksual) ada 53,85%. Kemudian kerilaku berbagi jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba suntik (penasun) 2,11%.

Penemuan Kasus HIV terbanyak di wilayah kecamatan Wonokromo, Sawahan, Tegalsari, Tambaksari dan Krembangan. Kasus HIV ditemukan paling banyak pada laki-laki sebesar 80,09% dan usia paling banyak adalah rentang usia 25-49 tahun.

Upaya Dinkes Surabaya untuk menekan kasus HIV ada empat. Yaitu memberikan edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan dan pengobatan kepada kelompok beresiko (WPS, LSL, Waria, IDU), kelompok rentan (ibu hamil, masyarakat termasuk pelajar SMP, SMA).

"Lalu skrining dini pada kelompok beresiko dan kelompok rentan serta pemberian pengobatan ARV untuk memutus mata rantai penularan HIV. Pemberian Pre Exposure Profilaksis (PrEP) dan pendidikan kesehatan reproduksi pada calon pengantin," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads