Senin (28/11) kemarin warga setempat mengamankan 4 pelajar itu di pos pengecekan air Kali Brantas yang berdiri di atas tanggul sungai dengan luas 2x3 meter itu.
Sutoko mengaku heran. Dia yang turut serta dalam penggerebekan keempat pelajar mengaku aneh, Pos Pengecekan Kali Brantas peninggalan Belanda itu sangat kotor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi bangunan itu sangat kotor sekali. Anehnya mereka sangat nyaman berada di tempat itu," katanya.
Tidak hanya itu, menurut Sutoko, warga setempat percaya bahwa bangunan pos pengecekan Kali Brantas dan Situs Sumur Lantung itu angker.
"Bangunan itu juga angker dan tempatnya ular," kata Sutoko.
Kades Desa Carat Edy Santoso membenarkan bahwa empat siswa yang dilaporkan hilang sudah ditemukan.
Bangunan pos pengecekan air Kali Brantas maupun situs Sumur Lantung itu merupakan bangunan kono peninggalan Belanda.
"Saya tidak mengetahui secara pasti kegiatan mereka selama di lokasi. Mereka sudah ditangani oleh pihak Polsek Gempol," tandas Edy.
(dpe/iwd)