Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak pelayanan medis di RSUD dr Soewandhie. Ia mendapati pelayanan rekam medis yang lamban. Eri bahkan menyiapkan kontrak kerja dan komitmen pelayanan rumah sakit milik pemkot tersebut.
"Sidak hari ini alhamdulillah di puskesmas sudah berubah. Tapi yang ada di RSUD BDH minggu lalu dan RSUD dr Soewandhie belum ada perubahan signifikan," kata Eri kepada wartawan di RSUD dr Soewandhie, Senin (28/11/2022).
Kemudian, Eri baru mengetahui hari ini dengan Dirut RSUD dr Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh, jika ternyata pengambilan rekam medis terlalu lama. Buktinya ada aduan dari pasien yang antre sejak pukul 07.30 WIB namun baru dilayani siang hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa buktinya, ketika tadi ortopedi dia 07.30 WIB dokternya sudah siap, pasien sudah siap, tapi berkas dari bawah naik ke atas itu baru 5 menit yang lalu. Mungkin ketlisut isok (hilang bisa), mungkin doleki berkas ngga onok, yo isok (cari berkas tidak ada, ya bisa). Di situlah masalahnya. Makanya saya sampaikan ini sudah," ujarnya.
Permasalahan lainnya, yakni kurangnya dokter di suatu poli, seperti di Poli Ortopedi dan Poli Bedah. Semestinya jika ada 4 dokter bisa melayani 1.000 pasien dengan cepat, namun jika 2 dari 4 dokter itu sedang melakukan tindakan operasi, maka tersisa hanya 2 dokter.
"Sehingga yang tadi kita rencanakan sampai 3 jam, bisa jadi sampai 6 jam (pelayanan). Nah, tadi sudah kita ubah, kita sepakati, kalau kita hitungnya dokter 4, maka jam 08.00-14.00 WIB poli tidak boleh kurang dari 4 dokter. Terus sebelum poli itu dibuka, maka statusnya (rekam medis) pasien sudah ada di meja poli, jadi orangnya nggak riwa-riwi (mondar-mandir). Insyaallah dibuka," jelasnya.
Kesepakatan itu juga sudah masuk dalam kontrak kinerjanya dengan manajemen RSUD dr Soewandhie yang dilakukan sepekan lagi. Sambil ia memastikan satu poli ada berapa orang maksimal yang datang. Sehingga, dapat dilihat dari hari-hari sebelumnya poli tersebut menyediakan berapa dokter.
"Nanti kontrak kinerjanya adalah poli ini jam sekian sampai jam sekian tidak boleh ada sekian dokter. Sebelum poli dibuka, setiap meja poli ada rekam medis pasien. Kalau tidak datang, rekam medis di poli ditaruh di sebelahnya. Setiap poli harus ada TV, insyaallah TV," urainya.
Jika tidak ada komitmen dari RSUD dr Soewandhie, ia tak segan mencobot jabatan.
"Ya kontrak kinerja, berarti melorot, copot jabatan kan. Sudah," tukasnya.
(dpe/dte)