Cerita Sedih Istri Donorkan Ginjal untuk Suami Tapi Berakhir Diceraikan

Wolipop

Cerita Sedih Istri Donorkan Ginjal untuk Suami Tapi Berakhir Diceraikan

Vina Oktiani - detikJatim
Minggu, 27 Nov 2022 17:39 WIB
Selective focus loneliness young asian woman sitting on bedroom floor near the balcony. Depression sadness breaking up asian teenage girl sitting alone hugging knees closing eyes and thinking.
Foto: Getty Images/iStockphoto/CandyRetriever
Surabaya - Kisah tragis dialami wanita ini dalam rumah tangganya. Ia sudah berkorban sedemikian jauh demi sang suami. Namun yang ia dapat justru vonis cerai dari suaminya.

Kisah rumah tangga wanita ini bak kisah sedih dalam novel dan sinetron. Setelah rela mendonorkan ginjalnya untuk suami, sang istri malah diusir dan diceraikan.

Dikutip dari wolipop yang melansir eva.vn diceritakan bahwa setelah menikah selama 2 tahun, sang wanita dan suami yang tak disebutkan namanya itu belum berani memiliki anak karena ingin fokus pada kondisi ekonomi keluarga. Terlebih setelahnya sang suami juga mengalami gagal ginjal. Karena hal itu sang suami pun jadi harus bolak-balik rumah sakit untuk rutin cuci darah.

Awalnya mertua sang wanita sendiri ikut membantu memberikan sedikit dukungan, namun lama-kelamaan mereka mengalami kesulitan sehingga sang wanita terpaksa hanya berjuang sendiri membiayai kebutuhan suami dan dirinya. Uang tabungaannya selama 2 tahun terakhir sendiri telah dihabiskan untuk membiayai pengobatan suaminya.

Setelah setengah tahun cuci darah, kesehatan suami pun mulai menurun. Dokter mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan suaminya itu adalah dengan transplantasi ginjal. Sang wanita kemudian menceritakan hal tersebut ke keluarga suaminya. Namun semuanya hanya diam, tak ada yang mau mendonorkan ginjalnya, termasuk 2 adik laki-lakinya.

Karena rasa cintanya kepada suami akhirnya sang wanita mencoba pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan apakah dirinya bisa menjadi pendonor untuk suaminya itu. Dan ternyata hasil pemeriksaannya cocok dan sang wanita masuk ke dalam kriteria pendonor bagi sang suami.

Setelah sang istri mendonorkan ginjalnya, kesehatan suaminya itu pun semakin pulih. Kebahagiaan keduanya semakin lengkap setelah setahun kemudian sang istri hamil anak pertama.

Namun sayang ketika hamil 6 bulan sang wanita harus mengalami keguguran. Saat itu sang wanita bekerja lembur sehingga pulang malam hari saat sedang turun hujan. Ketika sedang berjalan sebuah sepeda motor menabraknya dari arah yang berlawanan.

Kejadian tersebut membuat plasenta sang wanita tertanam di rahim sehingga menyebabkan keguguran dan mengalami banyak pendarahan. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan sang wanita ialah dengan histerektomi. Namun setelah prosedur tersebut sang wanita tak akan pernah bisa punya anak lagi.

Setelah mengetahui bahwa sang wanita sudah tak bisa hamil, sikap suami dan keluarganya pun jadi berubah. Ibu mertuanya bahkan jadi sering mengkritiknya dan mengatakan jika sial memiliki menantu seperti sang wanita.

Suaminya sendiri pun lama kelamaan menyalahkan sang wanita hingga mengusirnya dari rumah. Tak sampai di situ, sang suami ternyata juga diam-diam berselingkuh dan memiliki anak dari wanita lain.

Karena sudah memiliki anak dengan wanita lain, suaminya itu pun mengusir dan memaksa sang wanita untuk menandatangani surat cerai. Tak punya pilihan lain, sang wanita pun hanya bisa menuruti keinginan suaminya dan pergi dari rumah.


(dpe/iwd)


Hide Ads