Siswa kelas 6 SD di Kecamatan Wates RA ditemukan tewas di kamarnya. Di bawah pipinya yang lebam terselip HP dalam keadaan masih menyala.
Keluarga diketahui oleh Kepala Desa telah membuat surat pernyataan bahwa anak itu meninggal karena terpapar radiasi HP.
Dengan surat pernyataan itu keluarga tidak berkenan jenazah bocah itu dilakukan pemeriksaan pihak medis dan kepolisian, apalagi sampai autopsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, pakar elektro ITS menegaskan kematian bocah yang dikaitkan dengan radiasi HP adalah sesuatu yang tidak tepat.
Berikut ini sejumlah fakta terkait peristiwa itu yang dihimpun Tim detikJatim.
1. Meninggal Rabu pagi saat saudara kembarnya hendak membangunkan
Menurut keterangan seorang keluarga yang datang bertakziah, tubuh bocah AR ditemukan sudah kaku pada Rabu (23/11) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Saudara kembarnya yang tidur satu kamar yang menemukannya saat hendak membangunkannya untuk salat dan persiapan sekolah.
Saudara kembar AR itu memberitahu neneknya. Ketika sang nenek memegang tubuh cucu laki-lakinya itu, ternyata sudah kaku.
2. Polisi menyebut tidak ada tanda kekerasan
Kapolsek Wates Iptu Hariyanto menyebutkan pihaknya telah melakukan pemeriksaan. Usai ditemukan jenazah siswa itu disebut telah dibawa ke layanan kesehatan.
Baca juga: 10 Cara Hemat Baterai HP agar Lebih Awet |
Tim medis yang menangani menyatakan bahwa sang nenek meminta paman RA melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Kondisinya sudah meninggal dunia. Ada lebam kebiruan di bagian pipi dan sebagian dadanya. Keterangan tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Hanya di bawah pipinya yang membiru itu kami temukan HP kondisinya masih menyala," terang Harianto kepada detikJatim, Kamis (24/11/2022).
3. Tinggal bersama nenek dan sering bermain HP hingga malam
Dari keterangan saudara kembarnya, RA sering bermain game di HP sambil tiduran sampai malam. Malam sebelum ditemukan meninggal, RA juga diketahui tengah bermain game.
Bocah kembar ini hanya hidup bersama nenek mereka yang sudah manula. Orang tua mereka diketahui sudah lama berpisah dan mengadu nasib sebagai pekerja migran di luar negeri.
"Dari pemeriksaan luar, tim medis menduga kematian korban akibat radiasi dari HP-nya. Jenazah tidak diautopsi karena keluarganya tidak menghendaki dan langsung dimakamkan," kata Kapolsek Wates Iptu Hariyanto.
Keterangan Kades dan Pakar ITS. Baca di halaman selanjutnya.
4. Kades menyebutkan jenazah tak sempat diperiksa tim medis
Kades Tugurejo Supangat sempat mengikuti proses memandikan jenazah usai menerima informasi itu pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Melihat kondisi jenazah Supangat menilai kematian RA tidak janggal.
Sesuai kesepakatan dengan keluarga, sanak saudara, dan tetangga sekitar, jenazah RA langsung dimakamkan.
"Semua juga kuatir kalau diperiksa dokter atau bidan malah dibawa ke mana-mana. Apalagi disuruh autopsi, kasihan jenazahnya. Jadi kami sepakat langsung memakamkan hari itu juga," ujarnya.
5. Surat pernyataan meninggal karena radiasi HP ditandatangani kades
Supangat sebagai Kades Tugurejo yang mengetahui turut menandantangani surat pernyataan keikhlasan keluarga bahwa kematian RA akibat terpapar radiasi HP.
Paparan radiasi HP itu, kata Supangat, didapat dari seorang warganya yang berprofesi memperbaiki peralatan elektronika dan HP. Keluarga dan warga pun meyakini penyebab kematian RA karena radiasi HP.
Supangat juga menampik dugaan bahwa RA menjadi korban perundungan. Menurutnya, bocah berusia 8 tahun itu dikenal sebagai siswa pemberani.
"Oh tidak kalau di bully, RA ini sehat tidak ada riwayat sakit. Sehari sebelumnya masih sekolah kok. Dia juga cerdas, kreatif, dan pemberani. Ya, menurut saya karena kecerobohan main game sampai tertidur itu yang berakibat fatal," katanya.
6. Pakar Elektro ITS sebut kematian karena radiasi HP tidak berdasar
Merespons kabar meninggalnya bocah Blitar karena radiasi HP, Dr Ir Endroyono DEA Dosen Telekomunikasi Multimedia, Departemen Teknik Elektro ITS menyebutnya sangat tidak beralasan.
"Meninggal di dekat HP itu sebuah kenyataan menyedihkan. Tapi kalau dikaitkan dengan radiasi HP atau radio, itu sangat tidak beralasan. Karena daya pancar HP sangat kecil," ujar Endroyono kepada detikJatim, Jumat (25/11/2022) malam.
Radiasi HP menurutnya juga tidak mungkin bisa hingga menyebabkan kulit seseorang menjadi lebam kebiruan. Meski HP itu mengalami overheat. Kecuali HP itu meledak.
"Luka lebam? Jika HP tidak meledak dan atau dilempar kuat, lebam ndak mungkin terjadi. Seperti saya sebutkan tadi untuk membuat hangat kulit saja (radiasi HP) butuh waktu lama. Kalau sampai bikin melepuh, pasti HP-nya rusak duluan," ujarnya.