Cerita Kades Soal Siswa SD Blitar yang Disebut Meninggal karena Radiasi HP

Cerita Kades Soal Siswa SD Blitar yang Disebut Meninggal karena Radiasi HP

Erliana Riady - detikJatim
Jumat, 25 Nov 2022 20:03 WIB
anak main hp sambil tidur
Ilustrasi anak main HP. (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Seorang siswa SD berusia 8 tahun di Wates, Blitar ditemukan meninggal di dalam kamar dengan ponsel yang masih menyala di pipinya yang tampak lebam. Kepala Desa Tugurejo yang menyaksikan kondisi jenazah menceritakan bagaimana kronologi bocah tersebut ditemukan meninggal.

Kades Tugurejo Supangat mengaku menerima informasi warganya meninggal mendadak di dalam kamar. Informasi itu dia terima pada Rabu (23/11/2022) sekitar pukul 09.00 WIB. Supangat lalu ke rumah duka karena mendengar kematian sang bocah akibat terpapar radiasi ponsel.

"Saya menyaksikan jenazahnya ketika dimandikan. Saya memang melihat ada luka bakar kering, kelihatan membiru begitu di pipi kirinya. Ada sedikit di dadanya juga. Kata keluarganya, di bawah pipi yang luka itu ada HP milik RA (sebelumnya ditulis AR) yang masih menyala," kata Supangat kepada detikJatim, Jumat
(25/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari keterangan itulah, lanjutnya, Supangat menilai kematian RA bukan sesuatu yang janggal. Apalagi keterangan keluarganya, RA posisi tertidur miring sambil main game. Dan posisi HP tidak sedang di charge.

Dari kesepakatan keluarga, sanak saudara, dan tetangga sekitar, jenazah RA langsung dimakamkan. Sayangnya, jenazah RA tidak sampai mendapatkan pemeriksaan dari petugas kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Semua juga kuatir kalau diperiksa dokter atau bidan malah dibawa ke mana-mana. Apalagi disuruh autopsi, kasihan jenazahnya. Jadi kami sepakat langsung memakamkan hari itu juga," ungkapnya.

Lantas siapa yang menyimpulkan bahwa RA meninggal karena radiasi HP? Supangat menjawab ada seorang warganya yang bekerja memperbaiki peralatan elektronika dan HP. Dari warganya itulah penyebab kematian RA disebut karena radiasi HP.

RA sendiri kata Supangat adalah sosok bocah sehat yang sangat kreatif. Dia juga tergolong siswa yang cerdas di sekolahnya. Adanya dugaan lain jika RA menjadi korban perundungan ditepis mentah-mentah oleh Supangat. Pasalnya, bocah berusia 8 tahun itu juga dikenal sebagai siswa pemberani.

"Oh tidak kalau di bully, RA ini sehat tidak ada riwayat sakit. Sehari sebelumnya masih sekolah kok. Dia juga cerdas, kreatif, dan pemberani. Ya, menurut saya karena kecerobohan main game sampai tertidur itu yang berakibat fatal," katanya.

Ikhwal kematian RA karena paparan radiasi ponsel diunggah tetangganya yang lain di medsos. Seorang petugas kepolisian Polsek Wates mengetahui hal itu dan mendatangi rumah duka pada Kamis (24/11/2022).

Polisi bermaksud mencari kebenaran informasi itu. Namun pihak keluarga tidak berkenan jika diselidiki. Mereka menyatakan sudah ikhlas dengan membuat surat pernyataan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads