UB Segera Panggil Mahasiswanya yang Lecehkan Perempuan di Malang

UB Segera Panggil Mahasiswanya yang Lecehkan Perempuan di Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 25 Nov 2022 16:43 WIB
Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands on her head in a gesture of despair. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It is as if the woman is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with copy space.
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Malang -

Seorang mahasiswa melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan asal Trenggalek di sebuah rumah kos di kawasan Lowokwaru, Kota Malang viral. Video permintaan maaf dan pengakuannya telah melakukan pelecehan seksual tersebar di sejumlah akun Instagram. Pihak Kampus UB pun membenarkan yang bersangkutan adalah mahasiswanya.

Mula-mula video permintaan maaf itu diunggah oleh korban pelecehan di akun Instagram pribadinya. Unggahan itu menuai banyak komentar dan kesaksian bahwa pria di dalam video memang kerap berlaku tidak senonoh dan tidak wajar.

"Katanya itu juga, sebelum kejadian, anak ini memang sering membuat anak kos nggak nyaman. Kayak kadang-kadang tiba-tiba buka pintu, juga pandangannya ke cewek-cewek, dan udah banyak banget," ujar korban kepada detikJatim, Jumat (25/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itulah korban mengunggah dan memviralkan video permintaan maaf dari pelaku agar menjadi efek jera. Apalagi ternyata dia mendapatkan pengakuan warganet yang sudah menjadi korban tapi tidak berani untuk speak up.

"Aku mikirnya gini, banyak korban juga dan nggak berani speak up. Akhirnya aku ngeviralin itu. Saya juga berusaha mengurus ke kampusnya biar dia ada efek jera," kata korban.

ADVERTISEMENT

Korban mengaku belum memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkannya ke pihak kepolisian. Namun dia telah mencoba untuk berkomunikasi dengan pihak kampus terduga pelaku agar yang bersangkutan mendapatkan sanksi berat.

"Saya sudah ketemu sama LBH fakultas dan berkomunikasi. Ya, kalau memang tidak bisa dipenjara, ya, sebisa mungkin mendapatkan sanksi berat seperti DO. Kalau tidak, saya akan menempuh jalur hukum dengan mengumpulkan korban-korban lain," kata dia.

Dekan Fakultas Hukum UB Muchamad Ali Safa'at membenarkan bahwa pemuda yang mengaku telah melakukan pelecehan seksual dalam video itu adalah mahasiswanya. Tapi terkait pelecehan seksual yang dilakukan, pihak kampus belum bisa memastikan dan masih melakukan pendalaman.

"Menurut data kami, nama itu benar tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2018. Ini sedang dalam proses pemanggilan untuk meminta keterangan lebih detail tentang informasi itu," ujarnya.

Safa'at menegaskan bila yang bersangkutan memang terbukti bersalah pihaknya akan memberikan sanksi tegas sesuai ketentuan yang berlaku. Tentu, hukuman yang diberikan menyesuaikan dengan seberapa besar pelanggaran itu.

"Yang akan memproses komisi etik, sanksi tentu sesuai dengan tingkat perbuatan. Jika berat dapat dikenai sanksi berat berupa skorsing hingga pemberhentian," tandasnya.

Kronologi pengakuan mahasiswa FH UB melakukan pelecehan seksual. Baca di halaman selanjutnya.

Korban pelecehan itu adalah perempuan berusia 24 tahun asal Trenggalek. Dia mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh pria yang mengaku mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB).

Peristiwa itu terjadi saat dirinya menginap di kamar kos temannya di kawasan Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Minggu (20/11/2022) pagi.

"Saya habis keluar sama temen ke Nine House (tempat hiburan malam) sabtu (19/11/2022) malam. Saya habis minum tapi gak sampai mabuk gitu. Terus pulang ke kosan temen jam 01.00 WIB. Saya baru tidur itu jam 03.00 WIB," kata korban kepada detikJatim, Jumat (25/11/2022).

Setelah itu, sekitar pukul 05.00 WIB teman korban yang merupakan pemilik kamar kos pergi karena ada kegiatan yang harus dilakukan. Saat meninggalkan korban yang sedang tidur, temannya sengaja tidak mengunci pintu kamar.

"Soalnya jaga-jaga kalau saya bangun terus mau pulang, jadi pintu nggak dikunci. Sekitar jam 07.00 WIB tahu-tahu anak ini (pelaku) masuk kamar dan membuka selimut yang saya pakai. Kemudian tahu saya pakai celana pendek, dia langsung ngeraba-raba paha saya," ujarnya.

"Awalnya saya gak kerasa karena sedang tidur. Dia kan disabilitas, mungkin karena dia ngebukanya tangan satu, pas dia mau narik daleman saya dia kesulitan. Pas itu aku kayak kebangun gitu dan kaget kok ada cowok. Terus aku teriakin," sambungnya.

Ketahuan melakukan pelecehan seksual, pelaku mencoba lari. Korban yang marah mengejar pelaku dan memukulnya. Tetapi karena kondisi korban saat itu kebingungan dan tidak ada orang lain yang tahu pelaku pada akhirnya dilepaskan.

Keesokan harinya pada Senin (21/11/2022) korban menceritakan kejadian itu kepada temannya (pemilik kamar kos). Setelah mendengar cerita dan tahu ciri-ciri pelaku, teman korban langsung tertuju ke tetangga kosnya.

"Habis aku kasih tahu ciri-cirinya. Temenku ngeh kalau di kosnya yang campur itu ada laki-laki dengan ciri-ciri sama yakni disabilitas. Setelah tahu hal itu temen saya bantu ngecek pelaku," kata dia.

Keesokan harinya korban kembali mendapat kabar dari temannya bahwa pelaku ditemukan. Selasa (22/11) dini hari itu dia bergegas datang ke kos temannya di Lowokwaru bersama pacarnya untuk menangkap pelaku.

"Sampai di sana teman saya bilang, saat ditanya dia (pelaku) langsung mengaku (melakukan pelecehan) dan akhirnya dipertemukan dengan saya. Di situ dia minta maaf sambil saya video. Aku suruh dia jelasin kronologinya," kata korban.

Dugaan pelecehan itu pun viral setelah korban mengunggah video permintaan maaf dan pengakuan pelaku di akun instagramnya. Berikut ini pengakuan pria terduga pelaku yang ngaku sebagai mahasiswa FH UB.

"Saya ARD mahasiswa fakultas hukum Universitas Brawijaya angkatan 2018 asal Situbondo. Di sini saya meminta maaf yang sebesar besarnya atas kejadian yang saya perbuat, melecehkan terhadap Mbak di hari Minggu," ujar pria itu dalam video yang viral.

Saat video permintaan maaf itu diposting, korban mengatakan banyak komentar masuk yang isinya menyampaikan bahwa pelaku memang sering melakukan perbuatan tak sewajarnya.

"Katanya, sebelum kejadian anak ini memang sering membuat anak kos nggak nyaman. Kayak kadang-kadang tiba-tiba buka pintu. Mulai dari pandangannya ke cewek-cewek dan udah banyak banget," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads