Kepala UPT Laboratorium dan Pengembangan Kesenian Disbudpar Jatim Efie Widjajanti selaku pihak yang memberikan surat undangan ke komunitas Rubicon meminta maaf. Efie mengaku, pihaknya lalai mengabari perubahan jadwal acara East Java Fashion Harmony.
Efie juga mengatakan, dalam undangan resmi yang dikirim pihaknya kepada para tamu terdapat beberapa rundown acara. Salah satunya terkait pihak Disbudpar Jatim sudah menyiapkan jip di titik tertentu. Dengan begitu, tamu tidak memaksa turun naik mobil pribadi.
"Sebetulnya kalau undangan kami, seharusnya (komunitas) tahu rundown acara kami, karena ada pamerannya di Probolinggo. Kan konsep dari kami mengangkat pembatik di Jatim yang punya motif klasik, kami angkat," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika rapat dengan tetuah di sana, dengan asosiasi, paguyuban, masyarakat pencinta gunung, semua undangan akan kita fasilitasi, utamanya yang VIP. Tidak boleh pakai kendaraan sendiri dan kami sediakan jip," sambungnya.
Menurut Efie, tamu yang diundang ke acara East Java Fashion Harmony tidak boleh semena-mena dengan memaksa turun ke lautan pasir menggunakan kendaraan pribadi. Sebab, sudah jelas aturan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melarang mobil pribadi turun ke lautan pasir Bromo. Efie tetap menyayangkan sikap rombongan Rubicon yang ngotot.
"Nggak bisa memang semena-mena dan itu kesalahan saya tidak detail komunikasi dengan teman saya yang bagian mengundang (Wawan). Saya senang sebenarnya kalau banyak yang hadir," jelasnya.
Efie menyebut, pihak komunitas Rubicon dalam komunikasi dengan pihaknya mengaku sudah menyewa kamar hotel pada hari tersebut.
"Mungkin itu komunitas besar, banyak uangnya, jadi mereka pesan hotel (sendiri). Memang saya salah, tapi secara lisan saya sudah menyampaikan. Kesalahan ada pada saya, karena itu ada tanda tangan saya," jelasnya.
"Saya sudah bersurat juga ke Kementerian soal perpindahan jadwal. Kita sudah koordinasi intensif dengan kabupaten terkait, karena yang dipilih itu area masuknya Probolinggo, fesyennya di Pasuruan," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, rombongan Jeep Rubicon terlibat cekcok dengan petugas TNBTS. Rombongan itu memaksa masuk kawasan wisata Bromo. Adu mulut itu viral di media sosial.
Kejadian itu terjadi di kawasan Pakis Binjil, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Pasuruan, Sabtu (19/11) pagi. Peristiwa itu dibagikan oleh salah satu akun TikTok @widiandharmasingg. Akun tersebut membubuhi caption:
"Info Di lapangan Rombongan Robicon Memaksa masuk Pintu Bromo via Pasuruan Dengan alasan undangan Gubernur" tulis akun tersebut.
(dpe/dte)