Cekcok antara rombongan Rubicon dengan petugas TNBTS akhirnya menemui benang merahnya. Adu mulut itu disebabkan karena kecerobohan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim dalam membuat undangan. Disbudpar tidak memberitahukan perubahan tanggal acara kepada komunitas Rubicon.
Plt Kadisbudpar Jatim Sinarta mengakui adanya kecerobohan tersebut. Pihak UPT Disbudpar Jatim lupa mengabarkan ke komunitas Rubicon bahwa acara East Java Harmony yang awalnya 20 November 2022 dimundurkan jadi 3 Desember 2022. Sementara rombongan Rubicon yang memegang undangan tanggal 20 November 2022 tetap berangkat ke Bromo H-1 sebelum acara.
"Tiba-tiba ada Rubicon itu, ternyata Mbak Efie dimintai komunitas Rubicon untuk nonton dan mereka sudah pesan hotel. Nah, Mbak Efie ini telat menyampaikan informasi bahwa acara mundur tanggal 3 Desember. Jadi belum dicabut atau diberitahu ke pihak komunitas. Jadi akhirnya di situ miss komunikasi," jelas Sinarta kepada detikJatim, Rabu (23/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinarta mengaku tidak tahu komunitas apa saja yang sudah diundang.
"Saya nggak tahu siapa yang diundang, karena saya sendiri belum menyebar undangan," jelasnya.
Menurut Sinarta, ia tidak berani terlalu cepat menyebar undangan. Sebab, lokasi acara East Java Harmony merupakan tempat sakral di Bromo. Pihak Disbudpar sendiri sebelum tanggal 20 November masih berdiskusi dan meminta izin dukun setempat.
"Saya tanya acara ini apa sudah klir dengan dukun setempat? Lalu saya klarifikasi ke Bromo ketemu dukun di Bromo salah satunya Pak Sutomo dan lainnya. Ternyata betul bahwa tempat di Widodaren tempat sakral, jadi kalau mundur tanggal 3 Desember kita harus menyelesaikan izin dan tempat itu tidak menyalahi aturan," katanya.
Sinarta berharap, tidak ada pihak yang memperpanjang polemik tersebut.
"Kita berupaya tanggal 3 Desember 2022, semua desainer bisa menyelesaikan pekerjaannya dan menyesuaikan aturan di Bromo menyangkut kearifan lokal," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rombongan Jeep Rubicon terlibat cekcok dengan petugas TNBTS. Rombongan itu memaksa masuk kawasan wisata Bromo. Mereka membawa nama Gubernur Khofifah Indar Parawansa karena memang membawa undangan.
Kejadian itu terjadi di kawasan Pakis Binjil, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Pasuruan, Sabtu (19/11) pagi.
"Ada sekitar 12 mobil Rubicon yang mau masuk, dihadang petugas TNBTS," jelas Kapolsek Tosari AKP Dedy Suryo Cahyono kepada detikJatim, Selasa (22/11).
(dpe/dte)