.webp)
Enik Ekawati rela menjual ginjalnya untuk melunasi utang anaknya yang sebanyak Rp 200 juta. Namun anaknya tersebut kabur karena menghindari para penagih utang.
Perempuan 59 tahun itu berharap anak keduanya tersebut pulang. Ia kangen dan ingin berkumpul bersama. Soal masalah utang bisa dibicarakan bersama. Saat ini Enik tinggal bersama anaknya yang nomor 3 di Kelurahan Latsari, Kecamatan Kota Tuban.
"Nggih kepingin anak kulo pulang. Pingin kumpul bersama. Kalau perginya sudah lama berhari-hari. Terakhir pulang itu sempat minta uang untuk bayar utang, tapi kulo mboten gadah," turu Enik kepada detikJatim, Selasa (22/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enik tak tahu harus mencari anaknya yang berinsial H tersebut ke mana. Menurut Enik, H pergi tanpa pesan apapun. Meski keinginan mencari anaknya terbersit di hatinya, namun apalah daya, uang untuk makan bersama adiknya di rumah juga pas-pasan.
"Pingin mencarinya tapi dibuat makan di rumah dengan adiknya perempuan yang masih sekolah ini saja nggak ada. Orang-orang sekitar sini sebenarnya juga sudah kami utangi juga," keluh Enik.
Enik sendiri mengaku sudah hampir tiga bulan tak jualan gorengan lagi. Anak pertamanya yang sudah berkeluarga dan tinggal di kota lain juga sudah berusaha membantu.
Enik nekat menjual ginjalnya demi melunasi utang anaknya yang nomor dua. Utang anaknya tersebut mencapai Rp 200 juta.
Utang anaknya tersebut ada di beberapa tempat yakni pinjaman online (pinjol), utang KUR Rp 50 juta di sebuah bank di Tuban dengan jaminan BPKB, dan utang di koperasi.
"Sebenarnya yang utang bukan saya, tapi anak saya. Kurang lebih hampir Rp 200 juta," kata Enik.
(dpe/iwd)
