Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi buka suara soal Wawali Armuji yang diprotes warga karena bikin konten sidak yang tak sesuai fakta di lapangan. Eri menyebut, jika memang ada warga yang keberatan, maka hal itu akan menjadi koreksi internal.
Eri mengungkapkan, dia bersama Armuji sudah biasa turun menyapa warga. Prinsipnya adalah warga nyaman ketika pemimpinnya turun. Jika memang kemudian ada warga yang protes, maka pemerintah terbuka dengan kritik.
"Jadi intinya ketika kita turun, saya turun, wakil wali kota turun itu sudah biasa. Kalau ada (warga) yang tidak nyaman, kemudian menyampaikan hal itu, akan jadi koreksi," kata Eri kepada detikJatim ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Eri, wajar jika ada masyarakat yang suka dan tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh pemimpin. Namun, dia yakin bahwa masukan dan kritik warga akan membawa kemajuan Surabaya.
"Ya itu kan biasa. Orang suka dan tidak suka kan biasa, tapi insyaallah akan menjadi lebih baik untuk pembangunan Kota Surabaya," tambah Eri.
Eri melanjutkan, wali kota dan wawali punya tugas untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga. Kedua pemimpin tersebut biasa melakukan sidak sendiri-sendiri. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan lebih banyak temuan di lapangan.
"Sehingga kita bisa memberikan sebuah keputusan dan kebijakan yang lebih cepat kepada masyarakat. Seyogyanya memang seperti itu," tambah Eri.
"Tapi kalaupun terjadi seperti ini, sebenarnya ini orang suka atau tidak kan biasa. Tapi insyaallah kita sama-sama punya sifat untuk saling memberikan yang terbaik bagi umat," sambungnya.
Eri tidak menjawab secara rinci ketika ditanya soal koordinasi dengan Armuji saat sidak. Dia hanya menyebut bahwa wali kota dan wawali punya hak yang sama.
"Itu tugas kami sebagai wali kota dan wakil wali kota, dengan gaya apapun tujuannya harus satu, untuk kepentingan umat. Memberikan ketenangan kepada umat dan dipercaya untuk umat," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga mengaku resah dan memprotes konten sidak Armuji. Menurut mereka, konten yang diunggah di akun medsos pribadi Armuji itu tak sesuai dengan realita di lapangan. Sejumlah orang bahkan sampai menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Surabaya.
(dpe/dte)