Wakil Wali Kota (Wawali) Armuji merupkan salah satu pejabat publik di Surabaya yang aktif membuat konten di beberapa platform media sosial. Konten-konten Armuji cukup beragam, mulai ngobrol santai hingga sidak ke beberapa lokasi. Namun, hobi ngonten Wawali Armuji itu kini menuai kritikan warga.
Sejumlah warga Surabaya yang tempatnya disidak Armuji merasa keberatan. Mereka merasa sang wawali lebih memprioritaskan membuat konten ketimbang menuntaskan permasalahan yang terjadi di lapangan.
Salah satunya saat Armuji sidak proyek pembangunan jembatan dan pavingisasi di kawasan Dukuh Bulu Lontar, Kecamatan Sambikerep. Warga sama kecewa dan tak menyangka sidak yang dilakukan Armuji pada 10 Oktober 2022 itu dibuat konten. Sidak itu diunggah di akun TikTok Armuji @cakj1, 14 November 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RT 02/RW 04, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep Indrajid menyayangkan sidak Wawali Armuji yang diunggah ke media sosial. Sebab, framing yang dibangun dalam konten video menunjukan proyek di kampungnya bermasalah.
"Jangan seperti itu, kenyataan beda di lapangan. Keterlaluan dimasukkan Tiktok kayak gitu. Proyek ini bukan terbengkalai seperti yang diucapkan Pak wawali, aslinya tidak, setiap hari ada pekerja yang mengerjakan," kata Indrajid kepada wartawan, Selasa lalu (15/11).
Indrajid menegaskan, warga tidak nyaman dengan konten video yang tersebar di media sosial. Warga setempat akhirnya paham kalau sidak proyek yang dilakukan Armuji itu hanya untuk konten saja.
![]() |
"Ya, jangan dibuat konten TikTok kayak gitu, kayak anak muda saja TikTok-an. Anakku ae TikTok-an tak seneneni, mentingno pelajarane (Anak saya saja, saya marahi main TikTok, mending mementingkan pelajaran sekolah)," ujarnya.
Indrajid dan warga sebenarnya tak mempermasalahkan ketika Armuji melakukan sidak pembangunan jembatan. Hanya saja, Indrajid menyorot setiap kegiatan sidak Armuji kerap berujung pada konten yang menjurus pencitraan.
"Setiap peninjauan kok dilebokno (dimasukkan) TikTok. Kasihan warga kampung dan pekerjanya, kalau wes masuk TikTok (viral negatif) ini ndak enak," tegasnya.
Warga sesalkan konten yang diunggah Armuji tak sesuai realita di lapangan.
"Jangan membesar-besarkan masalah, wong di sini lho ndak ada apa-apa kok pak (Armuji). Proyek di sini ndak ada apa-apa, aman-aman saja. Cuma di sini tolong jangan dibuat konten TikTok gitu. (Dukuh) Bulu malih terkenal, desaku malih terkenal lho ngene iki pak. Terkenal nggak apik, terkenal elek malihan," ungkap Firdaus.
Sementara Humas RT 2, RW 4, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Karmijo mengaku kecewa dengan konten video Armuji yang menyebar di media sosial. Sebab, warga hanya meminta agar pengerjaan jembatan di kampungnya dimaksimalkan, tetapi justru dibuat bahan konten.
Oleh karena itu, Karmijo mewakili warganya mengaku kecewa dengan sikap Wawali Armuji. Terlebih, opini yang dibangun dalam konten video seakan proyek pembangunan jembatan dan paving di kampungnya bermasalah.
"Kita kecewa dengan Pak Armuji. Saya ndak enak juga sebagai pengurus, kok isunya menyalahi aturan. Pak Armuji bilang proyek menyalahi aturan, itu kita yang sesalkan," ujar Karmijo.
Para pengurus kampung dan warga pun meminta konten video yang diunggah di media sosial itu agar segera dihapus. Pasalnya, konten yang dibuat itu justru membuat warga resah.
"Intinya, warga sama pengurus minta Pak Armuji menghapus kontennya, warga sangat kecewa. Karena sebenarnya tidak ada apa-apa, kok malah viral jadi masalah," kritiknya.
Saat ini, proses pembangunan saluran dan pavingisasi di Dukuh Bulu Lontar hampir selesai. Proyek yang dibangun mulai Agustus 2022 itu tinggal menyisakan jalan sepanjang 50 meter menuju jembatan.
Tak cuma di Sambikerep, ada juga warga lain yang mengkritik Armuji. Salah seorang warga Tanggulangin, Tegalsari yang minta namanya tak disebut mengungkapkan uneg-unegnya kepada detikJatim.
Sidak di masjid Jalan Tanggulangin beberapa waktu lalu sempat diprotes oleh warga. Mereka ingin konten video tersebut dihapus atau di-take down, karena dinilai, tidak semua sidak oleh pejabat publik digunakan untuk bahan konten di media sosial.
"Kalau saya mau bangun masjid bagus saya dukung. Itu bisa dihapus nggak itu yang viral. Yang mengeluarkan (konten) Pak Armuji, minta yang diviralkan itu dihapus," kata warga tersebut.
Wawali Armuji sendiri memang aktif membagikan konten di berbagai platform medsos. Dia punya 5 akun. Masing-masing di YouTube, Twitter, Facebook, Instagram, dan TikTok.
Simak Video "Video: Pegawai yang Ijazahnya Ditahan Laporkan Perusahaan ke Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(fat/dte)