Cerita Penumpang KM Mutiara Timur I, Panik Saat Diminta Pakai Life Jacket

Cerita Penumpang KM Mutiara Timur I, Panik Saat Diminta Pakai Life Jacket

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 17 Nov 2022 14:43 WIB
Penumpang KM Mutiara Timur I yang terbakar dievakuasi ke Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi
Salah satu penumpang KM Mutiara I yang dievakuasi ke Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi mendapat penanganan medis. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Ratusan penumpang KM Mutiara Timur I yang terbakar di Laut Bali dievakuasi ke Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Mereka bercerita momen kepanikan yang terjadi saat kapal terbakar.

Putu Udiyana (50) salah satu penumpang KM Mutiara Timur I menceritakan betapa paniknya penumpang saat asap tebal mulai mengepul. Para penumpang yang berada di dek 3 itu berlarian saat asap hitam mulai menebal. Pusat api diketahui berada di dek lantai 2, tempat parkir kendaraan.

"Kami saat itu istirahat di dek 3. Kapal penuh asap. Panik semua karena bingung ada apa," ujarnya kepada detikJatim, Kamis (17/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para penumpang yang sebagian merupakan sopir dan awak truk itu makin bertambah ketika kru kapal mengumumkan bahwa KM Mutiara Timur I terbakar dan penumpang diminta segera memakai life jaket atau pelampung warna oranye lalu diminta menuju ke palka kapal yang lebih aman.

"Panik semua ini. Apalagi pada saat itu hujan juga. Basah semua," ujar pria yang berasal dari Jembrana, Bali ini.

ADVERTISEMENT

Pertolongan awal muncul setelah para nelayan datang mencoba mengevakuasi penumpang. Sebagian penumpang pun nekat meloncat dari atas palka kapal menceburkan diri ke laut.

"Banyak yang loncat. Ada yang pakai tali turun dari kapal. Kami tidak mikir kendaraan atau uang kita di truk. Yang penting selamat dulu," katanya.

Putu mengaku merasa lebih tenang ketika ada kapal milik TNI AL, KAL Kadet 6 yang mengevakuasi penumpang.

Sebagian penumpang kemudian dibawa kapal milik TNI AL untuk dievakuasi. Namun sebagian lagi ikut nelayan menuju Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat, NTB.

"Syukur juga ada kapal TNI AL. Ini saja kami pakai baju punya pak TNI AL. Basah semua soalnya," pungkasnya.

Jadi pengalaman tak terlupakan. Baca di halaman selanjutnya.

Linda (37), penumpang laiinnya di KM Mutiara Timur I harus mengapung di permukaan laut selama 1 jam lebih usai kapal yang ditumpangi terbakar. Beruntung dia tidak sampai terseret arus sehingga bisa langsung dievakuasi oleh kapal TNI AL.

"Kapal nelayan itu penuh penumpang. Jadi saya tidak kebagian. Sempat sejam saya mengambang. Untung juga ada kapal TNI AL yang datang menyelamatkan saya," tambahnya.

Linda mengaku masih trauma dengan peristiwa yang dia alami saat itu. Apalagi dia mengaku baru pertama kali melakukan perjalanan laut dengan KM Mutiara Timur I.

"Keluarga sudah menunggu di sana. Ini pengalaman yang tidak mungkin saya bisa lupakan. Saya masih trauma," katanya.

Jumlah penumpang yang dibawa oleh kapal TNI AL ada 250 orang. Penumpang yang dibawa oleh tiga kapal milik TNI AL, diantaranya adalah 210 penumpang dibawa oleh KRI RE Martadinata, 21 penumpang KAL Kadet 6 dan 19 penumpang dibawa oleh KAL Kadet 7.

Sebelumnya, KM Mutiara Timur I berlayar dari Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Lembar Lombok. Insiden kebakaran kapal itu dapat diamati dari Perairan Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Asap hitam mengepul terlihat dari kejauhan.

KM Mutiara Timur I berangkat dari Banyuwangi sekira pukul 06.45 WIB dari Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Sedianya, kapal itu sandar di Pelabuhan Gilimas, Lembar Lombok sekira pukul 16.00 WIB.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads