Berdasarkan temuan dan klasifikasi, ular kobra adalah hewan liar yang masuk kategori sangat berbahaya untuk dipelihara. Apalagi King Kobra yang bisanya sangat mematikan.
Kepala Seksi Perencanaan Perlindungan dan Pengawasan BBKSDA Jatim Nur Rohman mengimbau masyarakat yang sekedar hobi tidak memelihara ular kobra.
"Di aturan kami, sepanjang itu satwa tidak dilindungi, itu memungkinkan untuk dipelihara. Cuma memang kami secara preventif menganjurkan ke semua masyarakat untuk sebaiknya tidak memelihara, kecuali mereka yang mempunyai kemampuan dan sebagainya," kata Rohman kepada detikJatim, Minggu (30/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang dia sampaikan itu sudah memiliki banyak contoh. Salah satunya seperti kasus yang dialami Almarhum Imam Rokhani (49). Bahkan seorang pawang ular pun berisiko tewas usai dipatuk King Kobra.
"Ular kobra itu termasuk satwa liar yang kita tidak tahu sifat mereka. Saat tertentu jinak, saat tertentu tidak. Kalau kelasnya, kobra sudah masuk level sangat berbahaya untuk dipelihara, apalagi hanya buat hobi-hobian," ujarnya.
Meski tak ada larangan untuk memelihara kobra, perlu ada pengetahuan hingga chemistry antara pemelihara dengan hewan liar itu. Tetapi, tetap saja sifat hewan tidak bisa ditebak.
"Intinya semua jenis satwa itu liar. Punya sifat keliaran. Beri contoh pemelihara monyet ekor panjang, itu tidak dilindungi. Tapi tiba-tiba dilepas sembarangan menyerang warga. Di situ akhirnya terjadi konflik," katanya.
Sekali lagi ia menganjurkan agar warga tidak memelihara satwa liar, apalagi yang masuk kategori berbahaya seperti ular kobra, apalagi untuk jenis King Kobra.
"Yang pertama kami anjurkan sebaiknya tidak dipelihara, karena satwa liar hidup di alam. Animal welfare-nya harus diperhatikan, kandangnya luas, tidak stres. Artinya kami sarankan sebaiknya tidak memelihara," sambungnya.
Soal jumlah ular kobra yang dipelihara di Jatim, BKSDA mengaku tidak mendapat laporan langsung. Sebab, ular kobra bukan hewan dilindungi dan tidak membutuhkan izin memelihara.
"Kalau jumlah pastinya kita tidak tahu, tapi di kalangan komunitas ada yang memelihara ular kobra. Kalau berapa banyak sudah dievakuasi, ya sudah banyak, kadang mereka evakuasi minta bantuan kami di BBKSDA, ada yang pakai tim-tim komunitas," tandasnya.
(dpe/iwd)