Ular King Kobra yang menewaskan pawangnya di Trenggalek telah dievakuasi tim Panji Petualang. Saat ini, ular tersebut masih di Surabaya dan akan dibawa ke Yayasan Panji Petualang di Purwakarta, Jawa Barat. Rencananya, ular akan dibawa dengan menggunakan kereta api.
Ular 4,5 meter tersebut telah dibawa Pemilik CV Fape (Export-Import Animal) Surabaya, komunitas yang berafiliasi dengan Panji Petualang, Diky Firmansyah. Ular itu akan menginap selama 3 hingga 4 hari di kediaman Diky di Jalan Siwalankerto Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Lalu, pada Senin (31/10) depan, ular akan dikirim ke Purwakarta.
"Rencana Senin mau dikirim ke shelter Panji di Purwakarta," kata Diky kepada detikJatim, Jumat (28/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diky menegaskan, ia bakal menggunakan ekspedisi untuk pengiriman. Namun, ia akan mengemas ular itu secara benar, aman, dan tak membahayakan orang lain.
"Nanti pakai paket ekspedisi, pakai kereta," ujarnya.
Untuk keamanannya, ia hendak menggunakan karung dan kayu sebagai wadah. Lalu, ia gunakan pengaman berupa kunci dan kayu tebal.
"Packagingnya pakai karung dan kayu tebal, jadi aman, nggak bakalan lepas," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ular jenis King Kobra menewaskan tuannya, Imam Rokhani (49), seorang pawang ular warga Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Almarhum Imam Rokhani telah memelihara ular tersebut selama 5 tahun.
Tapi, nasibnya berakhir tragis. Ia tewas dipatuk ular peliharaannya sendiri. Peristiwa itu terjadi saat Imam hendak memberi air minum kepada ularnya, Minggu (23/10).
Akibat patukan ular berbisa itu, Imam sempat dilarikan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek. Namun, nyawanya tak tertolong. Kini, ulartersebut telah dievakuasi oleh tim Panji Petualang.
(hil/iwd)