Pemkab Blitar Siapkan Skema Relokasi di Daerah Tanah Gerak

Pemkab Blitar Siapkan Skema Relokasi di Daerah Tanah Gerak

Erliana Riady - detikJatim
Jumat, 28 Okt 2022 13:17 WIB
Tanah gerak di Kademangan Blitar
Tanah gerak di Kademangan Blitar (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Blitar menyimpulkan dua areal permukiman warga di dua kecamatan sudah tidak aman. Pemkab menyiapkan skema relokasi sesuai arahan Gubernur Jatim.

Dalam peta potensi bencana hidrometeorologi, dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar hanya tiga kecamatan yang dinilai aman sebagai permukiman atau hunian. Sementara 19 kecamatan lain, berpotensi mengalami fenomena tanah gerak. Lokasi terluas berada di Blitar selatan.

"Hanya tiga kecamatan yang sangat rendah dari potensi tanah gerak itu. Yakni Kecamatan Kanigoro, Selopuro dan Sanankulon," kata Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bertyyanto, Jumat (28/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat banjir bandang Blitar selatan pekan lalu, ada enam kecamatan yang terdampak. Wilayah terparah berada di Desa Purworejo Kecamatan Wates dan Desa Balerejo Kecamatan Panggungrejo. Ivong menyebut, dua daerah inilah yang menjadi prioritas penanganan warga terdampak untuk direlokasi.

"Kalau dari pengamatan kaji cepat kami, memang dua lokasi itu sudah tidak aman untuk permukiman. Tapi kami tetap menunggu kajian resmi dari PVMBG agar ada dasar kebijakan yang kuat untuk merelokasi warga terdampak," tandasnya.

ADVERTISEMENT

Skema relokasi, lanjutnya, dalam proses koordinasi semua stake holder karena tidak ada lahan pemda maupun Pemprov Jatim disana. Sehingga, kemungkinan terbesar adalah memakai lahan Perhutani.

Sementara Kadis Perkim Pemkab Blitar Adi Andaka mengatakan hari ini pihaknya menggelar rapat koordinasi bersama. Mengingat semua kewenangan lahan Perhutani berada di Kementerian Lingkungan Hidup.

"Perkim koordinasi dengan semua pihak ya. Dari dinsos, perhutani sampai nanti ke Kementrian LHK. Karena namanya hunian selain aman, kita juga perlu memikirkan sosio kultural budaya dan ekonomi warga yang akan direlokasi. Lokasi relokasi jauh apa tidak, mereka mau direlokasi atau tidak itu yang juga harus dipersiapkan matang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Khofifah meminta pemda mempunyai prioritas penanganan pascabencana. Pesan itu disampaikan gubernur ketika takziah ke rumah korban laka truk tebu terseret arus Sungai Kedung Cenit, Bakung Kamis (27/10) malam. Khofifah berpesan, Kabupaten Blitar butuh relokasi secepatnya warga terdampak tanah gerak di Panggungrejo dan Wates.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads