Puluhan stan PKL di Desa Manyarejo, Manyar, Gresik dibongkar. Pembongkaran 22 stan PKL tahap pertama tersebut imbas proyek pelebaran jalan nasional kawasan Manyar.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, beberapa pemilik stan hanya bisa pasrah lapak tempatnya mengais rejeki dibongkar. Meski, tempat relokasi tempat mereka pindah belum siap ditempati.
Seperti yang dialami salah satu pemilik stan bernama Zarkasi yang hanya bisa memandang lapak penggilingan miliknya dirobohkan oleh Excavator. Pandangan matanya yang tajam, seakan tak rela lapak tempatnya menggait rejeki selama puluhan tahun dihancurkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah diberitahu, tapi dari kemarin bingung mau mindahin barang kemana, Karena tempat relokasi belum siap. Tidak ada yang bantu juga," kata Zarkasi, kepada detikJatim, Jumat (28/10/2022).
Zarkazi mengaku selain bingung tempat relokasi yang belum siap, ia juga kekurangan tenaga untuk memindahkan barang-barang miliknya. Ia sebenarnya tak menuntut apapun, namun ia hanya menagih janji Pemkab Gresik.
"Saya nggak nuntut apapun, saya hanya nuntut janji bupati yang menjanjikan tempat. Ya saya minta tempat, ternyata tempatnya belum siap," tambah Zarkazi.
Hal senada diungkapkan Asdy, salah satu pedagang soto di PKL Manyar mengaku kebingungan mencari lapak baru untuk berjualan. Sebab, tempat relokasi yang dijanjikan masih belum selesai.
"Saya kira bongkarnya itu menunggu tempat relokasi selesai. Tapi kok sudah dibongkar. Padahal janjinya dulu disiapkan dulu lapak penggantinya dulu. Saya pasrah wes mas," tutur Ardy.
Yatul, pedagang lainnya mengaku sudah berjualan di PKL tersebut selama 27 tahun. Warga Manyar ini mengaku selama puluhan tahun menyewa lapak tersebut sebesar Rp 10 juta/tahun,
Simak Video "Video: Bolehkah Make a Wish di Awal Tahun Hijriah? Berikut Penjelasannya"
[Gambas:Video 20detik]